Ketua RT 004 Yakub kepada awak media di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023)..
Sumber :
  • Farid Nurhakim/tvOne

Motif Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa Makin Terang Benderang, Nyaris Diusir dari Kontrakan Gara-gara Masalah Ini

Jumat, 8 Desember 2023 - 05:00 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Apa sebenarnya motif pembunuhan sadis seorang ayah terhadap 4 anak kandungnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan?

Empat anak ditemukan tewas di dalam sebuah kontrakan di Gang Roman, RT 004/RW 003, Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Empat korban itu berinisial Va (6), Sa (4), Aa (3), dan Ak (1), mereka semua anak-anak dari sang ayah, P (41) dan D (31), ibunya. 

Ketua RT 004 Yakub menduga ada motif ekonomi terkait tewasnya keempat anak tersebut. Di mana sang ayah dari anak-anak itu sudah mengganggur sekitar 4-5 bulan, sedangkan istrinya bekerja. 

"Bapaknya menganggur, mungkin enggak punya uang, yang kerja istrinya. Bapaknya menganggur, barangkali enggak punya uang, enggak bisa nyari makan, sampai anaknya disekap di dalam kamar," ujar Yakub kepada awak media di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023).

"(Motif) ekonomi iya, cemburu iya. Keterangannya ekonomi kalau menurut saya," sambung dia.

Yakub menerangkan bahwa P tak memiliki pekerjaan alias pengangguran selama kurang lebih 4-5 bulan. Namun pria tersebut pernah bekerja sebagai sopir. 

"Awalnya sopir, tapi sekarang sudah menganggur. Ya 4-5 bulan lah dia menganggur," kata Yakub. 

Lanjut dia, sedangkan sang istri dari P, bekerja. Yakub pun menyebut P sempat mau diusir dari kontrakannya oleh pemilik kontrakan, Asmaro Dwi (64). 

"Sudah mau diusir sebenarnya dia ini sama yang punya rumah, enggak bayar-bayar," kata Yakub. 

Akan tetapi, Yakub tak mengetahui soal adanya dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari P kepada D. 

"Kurang tahu dah tuh, kalau keterangan dari HP ya cemburu kayaknya karena suaminya enggak kerja. Kerjanya cuma jemput istri, istrinya yang kerja," ujar Yakub. 

Sementara itu, pemilik kontrakan, Asmaro Dwi (64) membenarkan bahwa P telah menunggak biaya sewa kontrakan selama empat bulan. Pria tersebut terakhir membayar uang sewa pada 4 Agustus 2023 lalu. 

"Kalau menunggak iya, sudah 4 bulan ini dia tidak bayar. Tapi dengan pertimbangan saya, kasihan dia punya anak kecil, kebetulan lagi enggak kerja, istrinya saja yang kerja," ungkap Asmaro kepada awak media di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023). 

"Jadi sudah 4 bulan ini (menunggak), terakhir bayar 4 Agustus," sambung wanita itu. 

Asmaro menuturkan, P awal membayar kontrakan pada 25 April 2022 lalu. Biaya sewa kontrakannya yaitu sebesar Rp2,5 juta per bulan. 

"Mulai bayar kontrakan 25 April 2022. Hampir satu tahun setengah. Harganya Rp2,5 juta per bulan," kata Asmaro. 

Jika ditotal utang keluarga P dan istrinya mencapai Rp10 juta karena belum membayar uang kontrakan.

Kemudian dia menyebut telah memberikan toleransi untuk P melunaskan pembayaran sewa kontrakannya. Batas terakhirnya hingga 15 Desember 2023.

"Saya kasih toleransi sampai tanggal 15 bulan ini," ujar Asmaro. 

Dia menambahkan, jika P tak melunaskan hutangnya tersebut maka dipersilahkan untuk mencari tempat tinggal lain. 

"Ya saya bilang, 'mohon cari tempat lain saja'," kata Asmaro. 

Sebelumnya, polisi telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) gabungan untuk mengungkap penyebab kematian empat bocah di sebuah kontrakan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu malam (6/12/2023). 

“Setelah dilakukan olah TKP awal oleh Polsek Jagakarsa, saat ini kami lakukan olah TKP secara kolaborasi dengan kedokteran forensik dan pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Mabes Polri,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar (Kombes) Ade Ary Syam Indradi kepada awak media, Kamis (7/12/2023).

Dari pemeriksaan sementara, empat korban yang tewas yaitu Va (6), Sa (4), Aa (3), dan Ak (1). Mereka ditemukan tewas berjejer di tempat tidur. 

"Keempat anak ini adalah anak-anak dari saudara P dan istrinya saudari D ditemukan berjejer di tempat tidur dalam kondisi MD (meninggal dunia)," kata Ade. 

Sedangkan Sang Ayah, P (41) ditemukan dalam kondisi terlentang dengan pisau di tubuhnya, serta ada luka di tangannya. 

Sementara itu, istrinya, D (31) tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu sejak Sabtu (2/12/2023). 

Ade menyebut pihaknya kini masih melakukan kolaborasi interprofesi untuk menyusut kasus tersebut. Dia masih belum bisa untuk membeberkan lebih lanjut atas kasus meninggalnya 4 bocah di Jagakarsa.

"Akan kami laksanakan kolaborasi interprofesi antara dokfor (kedokteran forensik) kemudian labfor (pusat laboratorium forensik). Kami juga akan melakukan pemeriksaan psikolog forensik," ungkap Ade. (fnm/muu)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:32
01:25
03:14
02:08
02:11
02:30
Viral