- Istimewa
Sosok Muda Tionghoa Indonesia Anthony Leong di Kubu Prabowo-Gibran
tvOnenews.com - Pengusaha muda Tionghoa-Indonesia, Anthony Leong, menjadi bagian dari Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran dan juga Koordinator Nasional Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE).
Nama Anthony juga sudah tak asing lagi di lingkungan pengusaha muda dan organisasi kepemudaan. Ia aktif dalam organisasi pengusaha dan sosial, seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menjabat Wakil Sekretaris Jendral Badan Pengurus Pusat/ Ketua HIPMI Digital Academy, Wakil Sekretaris Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). Tak hanya itu, Anthony juga dikenal sebagai pakar digital dan komunikasi di Indonesia.
Selain itu, sosok Anthony bukan wajah baru dikubu Prabowo, Ia telah mengikuti arahan politik Prabowo dengan menjadi bagian dari kunci kemenangan tim siber digital pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 serta pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2019. Kampanye digital pada saat pilpres 2019 yang kala itu cukup panas pun memegang peranan penting.
Kali ini, di Pilpres 2024, Anthony tetap konsisten mendukung Prabowo dengan memimpin pasukan relawan digital atau pasukan udara. Anthony melalui pasukan PRIDE terus menghadirkan program kerja, visi misi Prabowo-Gibran dalam program kampanye udaranya. Selain konsolidasi pasukan, Ia juga telah mengelaborasi kampanye digital ini dengan menghadirkan platform artificial intelligence yaitu prabowogibran.ai.
"Tentunya dengan perkembangan teknologi informasi, kampanye digital juga perlu adaptif. Era AI kini perlu dijadikan satu landasan untuk mengkampanye dengan efektif dan tepat sasaran. Kami konsisten kampanye udara dengan positif hadirkan narasi dan program kerja Pak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," kata Anthony pada keterangannya (14/12) di Jakarta.
Ia terus bekerja maksimalkan kampanye digital untuk meyakinkan masyarakat agar bisa memantapkan pilihannya ke paslon nomor 02.
"Kita yakini bahwa ini pilihan terbaik dan ke depan bersama bisa hadirkan pemerataan dan berikan ruang siapa saja yang kompeten untuk bisa berkontribusi dan berkembang tanpa memandang SARA ," jelas Anthony.
Dok. Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE)
Wakil Bendahara Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) itu juga menyebut bahwa Prabowo pasti membuka ruang kepada seluruh anak bangsa terbaik berkontribusi dalam pembangunan nasional. Ia menyebut kepemimpinan Prabowo di partai politik telah melahirkan pemimpin dari berbagai latar belakang di level legislatif maupun eksekutif.
"Kita tahu betul bagaimana sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai wakil gubernur dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta tahun 2012. Di saat tidak ada yang berani mencalonkan. Prabowo pasang badan mendorong Ahok pada saat itu maju bersama Jokowi meskipun Ahok dari kalangan Tionghoa. Itu bukti keberpihakan Prabowo untuk seluruh anak bangsa yang punya kompetensi pasti didukung," ujarnya.
Meski Prabowo terus dicibir tentang kasus pelanggaran HAM, Anthony yakin Prabowo tidak bersalah dan isu HAM hanya dipolitisasi karena menjelang pemilu dan tren elektabilitas Prabowo yang terus meningkat.
"Saya melihat juga banyak yang bergeser, yang dulu tidak mendukung kini sudah mendukung karena melihat bahwa hanya Prabowo sosok yang paling tepat memimpin Indonesia. Isu pelanggaran HAM ini sudah paling sering muncul menjelang pemilu. Sudah banyak fakta hukum dan fakta politik yang banyak beredar bahwa Prabowo tidak bersalah. Pak Wiranto yang dulu berseberangan politik juga kini mendukung all out. Kita harap bahwa isu HAM tidak lagi dipolitisir kita fokus ke depan bagaimana hadirkan perekonomian dan ekosistem politik, dunia usaha yang lebih baik lagi kedepan melanjutkan dan sempurnakan yang sudah ada," katanya.
Anthony menyebut kepemimpinan Gibran di Solo mendapat peringkat 4 di tahun 2022 pada indeks Kota Toleran oleh Setara Institute. Diketahui pada tahun 2021, Kota Solo ada di peringkat 9. Ia pun berharap para Tionghoa zaman sekarang bisa berbeda dengan pada saat masa orde baru, biasanya Tionghoa hanya fokus pada dunia usaha dan tidak terjun atau tidak berani ke dunia politik.
"Karena ini ada bonus demografi tentunya Indonesia yang begitu besar, begitu heterogen perlu kolaborasi dengan semua pihak. Biasanya Tionghoa hanya fokus pada dunia usaha, kini harapannya ke depan bisa bersama-sama kontribusi dalam pembangunan nasional untuk kehidupan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmu. Targetnya adalah membangun fondasi yang kokoh Indonesia Emas pada 2045," tutup Anthony pengusaha media dan digital itu.(chm)