- Tim tvOne - Andri Prasetyo
Erupsi Semeru, Kampus di Yogyakarta Kirim Dokter dan Relawan ke Lumajang
Sleman, DIY - Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu 04 Desember 2021 lalu telah menyebabkan puluhan warga meninggal. Erupsi juga memaksa ribuan warga lainnya harus mengungsi karena tempat tinggal mereka hancur.
Merespon kejadian tersebut, sejumlah kampus di Yogyakarta langsung mengirimkan tenaga medis dan relawan ke Lumajang, Jawa Timur untuk membantu korban korban erupsi Gunung Semeru.
Universitas Islam Indonesia (UII) juga sudah mengirimkan 2 dokter dan 3 dokter muda untuk membantu mengecek kesehatan para pengungsi.
"Alhamdulillah kami kemarin sore sudah mengirim tim medis ke Semeru, ada dua dokter plus tiga dokter muda. Insya Allah mereka akan di sana sepekan dulu untuk melihat perkembangan, kalau dibutuhkan akan segera dikirim tim lanjutan," kata Rektor UII Fathul Wahid kepada wartawan, Rabu (08/12/2021).
Selain menerjunkan tenaga medis, lanjut Fathul, UII juga akan mengirim bantuan berupa logistik untuk para pengungsi. Diantaranya selimut, beras, makanan, dll, sesuai yang dibutuhkan di lapangan.
"Jumat besok (lusa) kami juga akan mengirimkan logistik bersama elemen masyarakat Jogja menggunakan armada dari Korem 072 Pamungkas. Harapannya kemudian kita bisa berkontribusi minimal satu atau dua truk bantuan," ucapnya.
Tak hanya UII, Universitas Gadjah Mada (UGM) juga telah mengirimkan tim dari Disaster Response Unit (DERU) bersama MAPAGAMA (Mahasiswa Pencinta Alam). Personel yang berangkat berjumlah 7 orang untuk melakukan asessment dampak bencana dan pendirian posko.
"Mereka berkoordinasi dengan Kepala Resort Pronojiwo Taman Nasional Bromo Tengger Semeru," ujar Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Irfan Priyambada.
Selain DERU dan MAPAGAMA, UGM juga telah memberangkatkan tim kedua yang berasal dari MENWA. Mereka membawa logistik untuk pengungsi seperti temporary shelter, terpal, selimut, tikar, dll.
Sementara itu hingga Rabu 08 Desember 2021, jumlah korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 34 orang meninggal dunia, 16 hilang, dan 69 luka-luka. Erupsi juga merusak 31 unit fasilitas umum, termasuk Jembatan Gladak Perak. (Andri Prasetiyo/Buz).