- IST
Survei Syndicate: Publik Yakin TNI-Polri Netral di Pemilu 2024
Jakarta, tvonenews.com - Lembaga survei Senopati Syndicate menyelenggarakan polling terbuka terkait pandangan publik terhadap netralitas aparat TNI-Polri jelang Pemilu 2024. Polling tersebut melalui jejaring media sosial seperti whatsapp, facebook, twitter, instagram, dan TikTok.
Dari penyebaran tersebut, terkumpul sebanyak 1.196 pengguna polling.
Direktur Eksekutif Senopati Syndicate, Robi Sugara menjelaskan, pertanyaan yang diajukan untuk polling adalah “apakah publik yakin bahwa TNI-Polri akan menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024?”.
Jawabannya dibagi menjadi lima kategori: 1) Sangat Percaya, 2) Percaya, 3) Tidak Percaya, 4) Ragu-ragu, 5) Sangat Tidak Percaya.
Dia mengatakan, pemberitaan netralitas TNI-Polri ini adalah desakan dari publik sejak Gibran Rakabuming Raka, anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut dalam kontestasi sebagai calon presiden (Cawapres) mendampingi calon presiden (Capres) Prabowo.
"Desakan seperti ini adalah positif sebab publik menilai bahwa TNI-Polri adalah lembaga professional yang kepentingannya untuk bangsa dan negara, bukan partisan," kata Robi, Kamis (28/12/2023).
"Selain juga bahwa netralitas TNI-Polri sudah diatur dalam setiap UU TNI dan Polri. Desakan netralitas juga tidak sebatas pada TNI-Polri tetapi juga untuk seluruh aparatur sipil negara (ASN)," tambahnya.
Adapun hasilnya mayoritas publik atau 77,70 persen masyarakat yakin TNI-Polri akan bersikap netral pada Pemilu 2024. Namun, sebanyak 22,30 persen meyakini tidak percaya dan termasuk ragu-ragu TNI-Polri akan menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024.
"Presentasi ini harus menjadi perhatian bagi TNI-Polri untuk tetap menjaga dan mengawal netralitasnya pada Pemilu 2024," kata Robi.
Robi menuturkan upaya netralitas TNI-Polri harus tetap dikawal dan dijaga jelang Pemilu 2024, karena menyangkut kepercayaan publik terhadap demokrasi di Indonesia. Karena itu, dia meyakini, netralitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci suksesnya pelaksanaan Pemilu 2024 yang berkualitas dan berjalan damai.
"Untuk itu kita harus tetap mendorong dan terus memperkuat portofolio TNI-Polri menjalankan tugasnya secara professional dan hanya tertuju untuk kepentingan bangsa dan negara, serta cita-citanya," ucap dia.
Lebih lanjut, Robi menekankan, netralitas TNI-Polri yang dimaksud dalam Pemilu 2024 ialah tidak memihak dan memberikan dukungan kepada peserta pemilu manapun.
"Setiap istri dari anggota TNI-Polri meski memiliki hak pilihnya tetapi juga menjaga untuk tidak memberikan dukungan secara terbuka kepada paslon atau parpol manapun. Ini sama halnya dengan seluruh ASN. Mereka memiliki hak pilih tetapi tidak diperbolehkan memberikan dukungan secara terbuka," imbuh Robi.
Selain itu, sebelumnya Presiden Joko Widodo pada 5 Oktober 2023 telah menegaskan agar seluruh ASN baik di tingkat kabupaten/kota hingga Tingkat pusat untuk menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024. Khusus untuk TNI-Polri, Jokowi tidak hanya menekankan netralitas saja tetapi juga sinergitas.
Kepercayaan publik yang berbeda-beda pilihan terhadap TNI-Polri yang professional akan memberikan dampak proses dan hasil pemilu yang berkualitas dan damai.
Pernyataan Jokowi ini sudah disampaikan sebelum Gibran secara resmi dinyatakan sebagai cawapres berpasangan dengan capres Prabowo Subiyanto.
"Kita ini telah memasuki tahun politik. Saya minta tetap jaga betul kondisi damai, segera padamkan percikan sekecil apa pun," kata Jokowi dalam sambutan di upacara peringatan HUT ke-78 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).
"Berikan pemahaman kepada masyarakat bahwa beda pilihan itu wajar, menang dan kalah itu juga wajar, tetap jaga sinergisitas dengan Polri dan tetap jaga netralitas TNI," lanjutnya. (rpi/ebs)