- Antara
Mahfud: Data Alutsista Bukan Rahasia Negara, Intelijen dan Strategi Penyerangan Baru Rahasia
tvOnenews.com - Perbincangan hangat mengenai rahasia negara yang dibicarakan di dalam Debat Capres Minggu kemarin, masih hangat dibicarakan hingga hari ini.
Mahfud Md sendiri mengemukakan, bahwa data alat utama sistem persenjataan atau alutsista yang menjadi topik pada debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1), bukan termasuk rahasia negara.
"Ndak ada dari pertanyaan (selama debat) itu yang harus mengungkap rahasia negara. Itu bisa dibuka di publik karena bukan soal strategi pertahanan. Itu kan soal alutsista, enggak bisa dibicarakan di ruang tertutup," kata Mahfud ketika ditemui usai Sidang Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Mahfud juga mengkritisi jawaban calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang mengusulkan agar data soal alutsista dibahas dalam forum terpisah ketika hal itu ditanyakan, baik oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan maupun capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
"Kalau (dibicarakan) di ruang tertutup namanya rembukan, bukan debat," tutur Mahfud.
Mahfud Md yang pernah menjabat sebagai menteri pertahanan pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid awal tahun 2000-an, mengatakan bahwa dirinya sangat paham apa saja informasi yang termasuk rahasia negara dan mana yang bukan rahasia negara.
"Rahasia negara itu, misalnya intelijen, strategi penyerangan. Kalau bicara soal anggaran atau situasi, itu kan bukan rahasia. Kalau saya ya, kan saya mantan menhan juga, saya tahu mana undang-undang yang (soal) rahasia (data negara)," tutur Mahfud.
Sementara mengenai penyelenggaraan debat kemarin, Mahfud Md menilai sudah bagus. Ia juga tidak sependapat dengan Presiden joko Widodo yang mengatakan debat ketiga lebih menyerang antarpersonal.
"Ya mungkin (terlalu personal) kalau penilaian presiden. Kalau saya sih enggak," kata Mahfud.(ant/chm)