- tim tvOne
Digempur Cawapres PDIP soal BUMN Banyak Korupsi, Stafsus Erick Thohir: Mahfud Bagian Kabinet Juga!
Jakarta, tvOnenews.com - Belakangan ini, Cawapres nomor 3 dari PDIP yang juga Menko Polhukam, Mahfud MD, gempur soal permasalahan BUMN saat ini, yakni terdapat banyaknya korupsi.
Bahkan mirisnya, ia akui, saat ini banyak BUMN yang bermasalah. Maka dari itu, ia sebagai cawapres nomor urut 3 dari PDIP berjanji bakal benahi BUMN bila dia terpilih di Pilpres 2024.
Tak hanya itu saja, sebelumnya dia juga membongkar bahwa di tubuh BUMN di masa kepemimpinan Presiden Jokowi, banyak terjadi korupsi, terutama di sektor infrastruktur.
"Banyak korupsi-korupsi itu BUMN. Bahkan, ini yang mungkin Anda tidak banyak yang dengar, di Indonesia itu infrastruktur, infrastruktur itu luar biasa maju di era dua pemerintahan Pak Jokowi banyak infrastruktur; tetapi tahu enggak BUMN yang kolaps sekarang semuanya adalah BUMN yang mengurusi infrastruktur," kata Mahfud.
Sontak hal tersebut membuat Staf Khusus Menteri BUMN, Erick Thohir, Arya Sinulingga meluruskan pernyataan Mahfud MD.
Menurut Arya, tidak benar jika ada BUMN yang bangkrut atau kolaps karena pembangunan Infrastruktur.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada masukan dari Pak Mahfud MD mengenai BUMN. Tapi perlu kami luruskan, Pak Mahfud kan bagian dari kabinet juga ya, kalau mengatakan semua kolaps BUMN nya, infrastrukturnya kan Pak Mahfud tahu itu nggak bener," kata Arya Sinulingga ke wartawan, dikutip Jumat (12/1/2024).
Lanjutnya menjelaskan, seharusnya Mahfud MD juga paham atas permalasahan yang dihadapi PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Dia jelaskan, masalah Waskita itu diawali pada tahun 2012 setelah mendapatkan pendanaan IPO.
"Kan juga Pak Mahfud kan paham juga kalau misalnya masalah Waskita itu kan sejak diawali tahun 2012 tuh setelah mereka dapat pendanaan dari IPO di sana banyak investasi yang nggak bener itu sejak tahun 2012 Pak Mahfud," pungkasnya.
Selain itu, Arya juga bilang, Mahfud MD juga tahu apa yang dilakukan Kementerian dalam program bersih-bersih BUMN.
Dalam program bersih-bersih itu, ungkap dia, banyak terungkap kasus korupsi yang sebelumnya telah mengakar di BUMN.
"Dan juga kita tahu mengenai korupsi BUMN, saya rasa Pak Mahfud kan di kabinet juga pasti pernah dengar kita itu selama 4 tahun ini bersih-bersih BUMN nya jalan, di BUMN itu langsung loh pak menteri BUMN Pak Erick Thohir langsung membawa kasus-kasus ke Kejaksaan, Jaksa Agung, langsung loh Pak Mahfud kan tahu juga itu dan terbukti banyak sekali dari BUMN yang akhirnya dihukum," bebernya.
"Bahkan belum pernah loh ada sepanjang sekarang ini seumur hidup ada di hukum, hukumannya seumur hidup loh Itu juga yang kita laporkan.Itu ada di jiwasraya dan sebagainya Itu ada loh bahkan di karya-karya juga begitu. Di Asabri, Garuda itu kita bawa semua. dan pak mahfud pastilah pantau itu semua," sambung Arya.
Namun demikian, Dia tetap menerima dan legowo masukan-masukan yang diucapkan Mahfud MD.
Akan tetapi, Arya memastikan, kekinian Kementerian BUMN masih memantau proses hukum bagi BUMN-BUMN yang memang terungkap melakukan korupsi.
"Yang pasti kami nggak asal ngomong aja gitu, ya jadi bukti-buktinya ada, kita perbaiki semua Pak Mahfud. Ya terima kasih Pak Mahfud atas masukkannya, dan semoga kami juga berharap kasus-kasus yang disampaikan oleh Pak Mahfud berlanjut sampai pengadilan. karena seperti kami di BUMN juga Pak, lanjut sampai ke pengadilan, ada juga yang dihukum," pungkasnya.
"Jadi kami berharap juga seperti itu Pak Mahfud mengejar-ngejar seperti yang dikatakan oleh kami di BUMN, sampai dihukum loh seumur hidup kami harap kasus-kasus yang dibongkar Pak Mahfud seperti itu kejadiannya, sampai di pengadilan," sambungnya. (aag)