- tim tvOnenews/Julio Trisaputra
Jelang Debat Cawapres, TPN Ganjar- Mahfud Blak-blakan soal Kasus Wadas, Sebut Sudah Selesai
"Ganjar memberanikan diri untuk bertemu dengan warga Wadas, berdialog dan mendengarkan berbagai keluh kesah warga. Dialog dimaksudkan untuk menjelaskan duduk perkara rencana pembangunan Bendungan Bener," ujarnya.
Kata Karaniya, Ganjar juga prihatin atas peristiwa benturan warga dan aparat yang terjadi di Wadas. Dalam berdialog, Ganjar juga berkomunikasi dengan pihak-pihak yang mengambil posisi kontra atau menolak. Dia duduk bersama dengan mahasiswa pendemo Wadas.
Tak hanya itu, Ganjar menekan pelaksana proyek untuk memberikan harga tinggi kepada warga Wadas ditambah uang pengganti pohon atau tanaman yang tumbuh di lahan warga.
“Perhatian Ganjar kepada warga Wadas juga ditunjukkan dengan berbagai bantuan yang disalurkan, seperti pembangunan 40 Rumah Sederhana Layak Huni, 18 titik wifi, jaringan listrik gratis, sarana dan prasarana olahraga, drainase, sembako dan sebagainya,” jelas Karaniya.
Sekadar diketahui, Desa Wadas adalah sebuah wilayah di Kecamatan Bener, Purworejo, yang merupakan salah satu dari sembilan desa yang terkena dampak pembangunan Bendungan Bener karena akan dijadikan lokasi penambangan batu andesit.
Kala itu, proyek tambang yang digunakan untuk pembangunan Bendungan Bener, menuai protes dari warga setempat, sehingga muncul konflik pada 2019. Proyek tambang tersebut sejatinya merupakan salah satu dari 201 PSN di Indonesia. Fakta ini terekam dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No.109/2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden No.3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Menurut data yang dihimpun, Bendungan Bener disiapkan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia, sekitar 150 meter dengan panjang timbunan 543 meter, lebar bawah 290 meter.