Ketua Koordinator Nasional PRIDE, Anthony Leong..
Sumber :
  • tvOne

PRIDE: Gerakan Salam 4 Jari Itu Bentuk Dukungan ke Partai Golkar yang di Koalisi Indonesia Maju dan Prabowo-Gibran

Selasa, 30 Januari 2024 - 18:31 WIB

tvOnenews.com - Munculnya Gerakan Salam 4 Jari dianggap sebagai salah satu gerakan untuk tidak memilih pasangan Capres-Cawapres nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Munculnya Gerakan 4 Jari itu dianggap bisa mengancam kekuatan politik pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Lini media sosial kini dipenuhi dengan siluet tangan menunjukkan empat jari dan seruan untuk mengikuti gerakan tersebut.

Namun, bagi Relawan Prabowo-Gibran Digital Team (PRIDE) hal tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan kepada Prabowo-Gibran.

Pasalnya, dalam kubu Prabowo-Gibran terdapat Partai Golkar yang memiliki nomor urut 4 dalam Pemilihan Umum 2024. 

"Bagi kami Salam 4 Jari merupakan bentuk dukungan kepada Partai Golkar yang berada di Koalisi Indonesia Maju karena nomor urut 4 sekaligus mendukung Prabowo-Gibran," ujar Ketua Koordinator Nasional PRIDE, Anthony Leong.

Anthony menilai hal tersebut merupakan hal biasa dalam masa kampanye ini. Ia juga berpandangan bahwa munculnya simbol tersebut malah menjadi dukungan kepada Prabowo-Gibran.

"Bagi kami sudah jelas kok 4 adalah hasil dari 2+2 itu adalah dukungan kepada Prabowo-Gibran. Apapun itu, jika dianalogikan, empat itu hasil dari dua tambah dua dan dua itu nomor urut Prabowo-Gibran. Jadi gerakan yang dibuat malah menguatkan kita dari perspektif komunikasi," kata Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS).

Selain itu, Anthony juga optmistis Prabowo-Gibran mampu memenangi Pilpres satu putaran, seperti banyak lembaga survei yang memuat presentase kemenangan 50 persen bagi Prabowo-Gibran.

Jikalau harus dua putaran, Anthony tetap yakin bahwa Prabowo-Gibran tetap menjadi pemenangan dan memimpin Indonesia di masa mendatang.

Hal ini karena sulit bergabungnya kekuatan nasionalis yang diusung PDIP dengan kekuatan partai berbasis agama seperti PKS.

"Sulit sekali rasanya melihat PDIP berkoalisi dengan PKS. Kedua partai memiliki pandangan politik yang berbeda selama bertahun-tahun dan rasa-rasanya salah satu cawapres akan bergabung dengan Prabowo-Gibran," tutup Anthony.(chm)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral