Menakar Dampak Politik Elektoral Ganjar-Mahfud Usai Ahok Mundur dari Komut Pertamina.
Sumber :
  • kolase tvOnenews

Menakar Dampak Politik Elektoral Ganjar-Mahfud Usai Ahok Mundur dari Komut Pertamina

Sabtu, 3 Februari 2024 - 17:17 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi mengundurkan diri dari Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero).

Setelah resmi mundur dari jabatannya, Ahok ikut berkampanye untuk pasangan Ganjar-Mahfud pada Hajatan Rakyat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024). 

"Intinya agar para Ahokers tidak bingung arah politik saya ke mana. Dengan ikut kampanye dukung Pak Ganjar dan Pak Mahfud, semua isu hoax bahwa saya dukung pasangan lain langsung stop," kata Ahok di Jakarta, Jumat (2/2/2024). 

Lantas bagaimana dampak elektoral terhadap paslon 03, Ganjar-Mahfud dengan sikap politik Ahok?

“Mundurnya Ahok dari Komisaris Utama Pertamina tidak akan menghadirkan efek elektoral yang signifikan bagi Paslon Ganjar-Mahfud,” ujar Ahmad Khoirul Umam kepada tim tvOnenews.com di Jakarta pada Sabtu (3/1/2024).


Menakar Dampak Politik Elektoral Ganjar-Mahfud Usai Ahok Mundur dari Komut Pertamina (Sumber: Kolase tvOnenews)

Namun meski begitu, sikap politik Ahok kata Umam akan menghadirkan dukungan moral politik terhadap Ganjar-Mahfud.

“Sebagai bentuk perlawanan terbuka pada pemerintahan Presiden Jokowi saat ini,” jelasnya. 

“Terlebih lagi, Ahok memiliki sejarah hubungan yang sangat dekat dengan Jokowi saat memimpin DKI Jakarta,” sambung Umam. 

Direktur Eksekutif Institute for Democracy dan Strategic Affairs (Indostrategic) itu juga menilai bahwa mundurnya Ahok dari posisi Komut Pertamina ini, memberikan "pesan keberpihakan".

“Sekaligus sentimen loyalitas Ahok secara clear pada arah perjuangan PDIP dan juga Paslon Ganjar-Mahfud,” jelas Umam. Dengan meninggalkan tugas yang diberikan oleh Jokowi,” jelasnya.             

Kemudian Umam mengatakan bahwa dukungan moral-politik Ahok ini baru bisa dikonversi menjadi insentif elektoral jika langkah Ahok kemudian diikuti oleh kader-kader PDIP lainnya.

“Dan partai-partai politik lain di kubu 01 dan 03, yang dalam kontestasi Pilpres saat ini seolah lebih memilih untuk berhadap-hadapan dengan kekuasaan Jokowi,” tandasnya. 

“Jika sejumlah menteri dari partai-partai di kubu 01 dan 03 secara kompak melakukan "bedhol deso" atau keluar secara bersama-sama dari pemerintahan Jokowi, maka hal itu berpeluang menjadi pukulan telak yang bisa menggoyahkan arah preferensi politik undecided dan swing voters,” sambungnya.

Hal inilah yang kemudian berpotensi dikonversi menjadi insentif elektoral.

“Namun jika partai-partai politik di kubu 01 dan 03 hanya bermain aman dan menggertak atau bluffing belaka, maka hampir bisa dipastikan tidak akan ada pergeseran elektoral yang signifikan,” jelas Umam.


Menakar Dampak Politik Elektoral Ganjar-Mahfud Usai Ahok Mundur dari Komut Pertamina (Sumber: Istimewa)

Mendengar kabar Basuki Ahok mundur dari Komut Pertamina, Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo langsung kirim pesan WhatsApp yang mengejutkan ke Ahok. 

Ganjar mengatakan, dirinya langsung berkomunikasi dengan Ahok seusai pengunduran diri tersebut. 

"Saya terima kasih. Saya langsung WA dia 'Hok lu dah mundur?' 'udah udah sekarang' gitu katanya. 'Baik besok ikut ke GBK' gitu. 'Lu udah siap ya kampanye bawa saya?', 'udah'. Ini kesempatan kita. 'Jar, jangan-jangan kita bisa berkontribusi pada bangsa dan negara dengan usia-usia kita ini kesempatan terakhir'. kata dia gitu," cerita Ganjar saat di Kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (3/2/2024).

Bahkan Ganjar sampaikan, terima kasih juga terhadap sejumlah tokoh yang juga mundur untuk mendukung dirinya.

"Jadi saya terima kasih setelah Pak Mahfud ada Mbak Dani ada Ahok. Itu luar biasa," pungkasnya.

Kemudian, Ganjar memuji juga langkah Andi Gani yang juga sudah menyatakan mundur lebih dulu sebagai Komut BUMN. Terlebih juga sudah langsung menyiapkan gerakan dukungan.

"Ini lebih duluan mundur dan dia langsung nyiapin dan menggerakkan kawan-kawan buruh untuk mendukung Ganjar-Mahfud. Jadi sesuatu yang semuanya clear karena kita pernah berdiskusi dan kita punya satu visi," ujarnya.

Lalu, saat disinggung apakah akan ada menteri yang mundur kembali untuk mendukung dirinya, Ganjar menjawab diplomatis.

"Bisa jadi ketika kemudian mereka akan mendukung Ganjar-Mahfud dan akan ikut berkampanye lebih aktif lagi rasa-rasanya mereka sudah harus menyiapkan diri,” katanya.

Ganjar juga menilai mungkin iIni soal integritas dan etika agar tidak terjadi conflict of interest,

“Atau mungkin juga penyalahgunaan kewenangan," tandas Ganjar.

"Maka pilihan itu menjadi pilihan yang baik. kami sangat hormat betul sama kawan-kawan ini. mereka punya etika, mereka tidak mau ada konflik dan mereka memilih jalur tidak mudah. Mundur," sambung Ganjar. (put/aag)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
14:16
01:26
00:54
01:08
04:33
07:01
Viral