Budi Setiawan founder Football Institute..
Sumber :
  • Istimewa

Menakar Kepentingan Ekonomi Korea Selatan Melalui Korean Wave

Senin, 5 Februari 2024 - 08:58 WIB

tvOnenews.com - Gerakan Korea Wave/Hallyu mulai marak di awal tahun 2000-an yang kemudian ini didukung secara serius oleh pemerintah Korea Selatan yang pada Tahun 2008. Mereka membentuk departemen khusus promosi K-pop ke dunia internasional, departemen ini berada di bawah Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata.

Gerakan Korea Wave ini menjadi salah satu pilar devisa negara Korea Selatan. Menurut Forbes, Tahun 2017, industri K-pop menyumbang sekitar US$5 miliar atau setara Rp 72 triliun. Kontribusi ini setara dua kali lipat jumlah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang diterima Indonesia dari sektor mineral dan batu bara yang nilainya Rp 40 triliun

Tahun 2020 US$ 10,9 miliar.
Tahun 2021 US$ 11,7 miliar. (Naik 7,34%) 

Pada 2020, ekspor besi dan baja Indonesia bernilai US$ 10,85 miliar dan berada peringkat ketiga, hanya kalah dari lemak dan minyak hewan/nabati (US$ 20,72 miliar) dan bahan bakar mineral (US$ 17,29=7 miliar).

Artinya, sumbangsih BTS, BLACKPINK, sampai drakor Penthouse setara dengan Indonesia jualan besi dan baja dalam setahun. 

Setelah K-Pop dan Drakor, Korean Wave menjamah Sportainment

Korea Selatan mulai menunjukkan bahwa olahraga unggulan mereka adalah sepakbola, yang pada tahun 2002 mereka menjadi tuan rumah Piala Dunia. Setelah itu mulailah sepak bola Korsel membuktikan diri mereka memang memiliki kemampuan bukan karena sekedar menjadi tuan rumah.

Berita Terkait :
1
2 3 4 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:22
02:40
04:26
01:11
01:48
03:11
Viral