Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Sumber :
  • tvOne

TPN Ganjar-Mahfud Gelar Hajatan Rakyat Solo, Grebeg, Ruwatan Hingga Kirab Warisan Budaya

Jumat, 9 Februari 2024 - 19:35 WIB

tvOnenews.com - TPN Ganjar-Mahfud mengakhiri akan masa masa kampanye Pilpres 2024,  dengan menggelar Hajatan Rakyat Solo,  Grebeg,  Ruwatan hingga Kirab Warisan Budaya di  Benteng Vastenburg di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (10/2/2024).      

Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra menyatakan, Hajatan Rakyat Solo,  Grebeg, Ruwatan akan dimulai  senam Zumba,   diiringi lagu Sat Set Tas Tes,  pada pukul 06.30 WIB, dilanjutkan  atraksi Parade Reog, Barongsai, Liong, Lembu Suro hingga Pagelaran Wayang Orang yang sarat  budaya Jawa. 

“Kegiatan pendukung Hajatan Rakyat Akbar ini, diselenggarakan di 14 titik di berbagai penjuru Kota Solo,   mengusung  tema  Pundak Harapan Rakyat, Hajatan Rakyat. Hajatan Rakyat dimulai pada  Sabtu pagi,” tutur Karaniya di Jakarta,  Jumat (9/2/2024). 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan kampanye Pilpres 2024 dimulai pada 28 November 2023 dan berakhir pada 10 Februari 2024.  Pasangan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden (Cawapres)  Mahfud MD mengawali kampanye di Sabang (Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam) dan Merauke (Provinsi Papua Selatan).

Duet Ganjar-Mahfud mengakhiri masa kampanye Pilpres 2024 dengan menggelar Hajatan Rakyat di Kota Solo dan Kota Semarang di Provinsi Jawa Tengah.
Karaniya menyampaikan tiga pesan penting, yang disampaikan pada Hajatan Rakyat, yaitu  pentingnya kecintaan rakyat kepada pemimpinnya, menjaga dan merawat demokrasi sebagai budaya bangsa, serta merapatkan barisan untuk menegakkan kesakralan demokrasi ke seluruh negeri.
 
Salah satu rangkaian kegiatan Hajatan Rakyat yang menarik, jelas Karaniya, adalah meruwat Balai Kota Surakarta sebagai simbol kekuasaan saat ini. Acara ruwatan ini dimaksudkan sebagai simbol cinta rakyat Solo Raya kepada pemimpinnya, revolusi cinta dilakukan agar segala keburukan, serta gangguan di pusat kekuasaan kembali mendapatkan keselamatan, kewarasan, dan ketenteraman.

Ruwatan dalam tradisi masyarakat Jawa adalah sebuah permintaan tulus yang dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terbebas dari segala bentuk bahaya dan bencana,  serta untuk  mendapatkan keselamatan dan kebaikan dalam menjalani kehidupan. 

“Dalam ruwatan ada beberapa ritual pendukung seperti lakon Wayang, Sesajen, Bunga, dan Barang-barang lainnya yang dianggap dapat mendukung tercapainya maksud dari ruwatan,” ujar dia.

Meruwat Balai Kota, jelas Karaniya, berarti membersihkan Balai Kota, yang merupakan  simbol kekuasaan dari segala macam bentuk kotoran, kesialan, bencana, dan bahaya. Dengan harapan dapat  menjadikan kekuasaan kembali berpihak terhadap rakyat Solo.

Kirab juga menjadi bagian penting dalam acara ini, dengan menggelar berbagai pertunjukan yang meriah, dimulai dari Jalan Ngarsopuro menuju  Benteng Vastenburg.  

Kegiatan Hajatan Rakyat, Bukan Pesta Konglomerat akan  dimeriahkan  sejumlah seniman, musisi, penyanyi, dan selebritas lokal dan nasional, di antaranya Butet Kartaredjasa, NDX AKA,  Rara Lida, Lala Widhy, Mala Agatha, Vega, dan masih banyak lagi.(chm)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:48
01:12
01:05
01:25
02:22
01:22
Viral