- Abdul Gani Siregar
Heru Budi Minta BPBD DKI Cek Pompa-pompa Air Karena Jakarta Banjir
Jakarta, tvOnenews.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengecek pompa-pompa air karena hingga saat ini masih direndam banjir.
"Memastikan pompa-pompa berjalan baik, Pak Kepala BPBD DKI Jakarta juga memonitor," jelas dia, di Jakarta Utara, Kamis (29/2/2024).
Bahkan, Heru menyatakan bila perlu dibangun dapur darurat oleh Dinas Sosial (Dinsos) untuk warga yang terdampak banjir.
"Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Gulkarmat yang dikoordinasi oleh BPBD membantu titik-titik lokasi yang tergenang," ujarnya.
Heru mengaku mendapat informasi dari Wali Kota Jakarta Utara bahwasanya daerah Kelapa Gading sudah mulai surut genangan airnya.
"Memang setengah hari ini cukup tinggi (Kelapa Gading), kita lihat saja. Ini tadi 141,7 sentimeter, normalnya 80. Sudah disedot 3 pompa dengan kapasitas 15 meter kubik per detik, belum turun-turun nih, berarti di arah tertentu masih hujan," tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan beberapa daerah yang terendam genangan air lantaran luapan kali.
"Itu akibat dari luapan kali ya, luapan kali di lokasi itu," ujar Isnawa, di Jakarta Utara, Kamis (29/2/2024).
Selain itu, memang intensitas curah hujan berlangsung cukup lama sejak pukul 12 malam hingga detik ini masih turun rintik-rintik hujan.
"Berdasarkan data BMKG, ada titik lokasi yang curah hujannya di atas rata-rata. Saya ambil contoh Kelapa Gading, berdasarkan data BMKG itu curah hujan 157 mm/hari," jelas dia.
Sementara, ada lima kategori curah hujan. Yakni ringan dengan curah 0,5-20 mm, sedang 20-50 mm, lebat 50-100 mm, sangat lebat 100-150 mm, di atas 150 mm kategori ekstrem.
"Di Kelapa Gading termasuk sangat ekstrem, hujannya intensitas sangat lama. Di beberapa kawasan ada sedang, sangat lebat, bahkan ekstrem," tuturnya.
Sejak subuh tadi, Isnawa Adji mengaku telah melakukan monitoring, setidaknya ada 34 lokasi yang mengalami genangan. Yang paling parah terjadi di daerah Rawa Teratai, Jakarta Timur.
"Sekarang kita siapkan BPBD lokasi pengungsian, ada juga dari Baznas dan PMI, tapi warganya belum mau mengungsi," tandas dia. (agr/iwh)