- tvOnenews - Rusdi Muslim
Pemerintah Diminta Intervensi Tarif Batas Atas dan Tarif Batas Bawah untuk Melindungi Maskapai dan Pengguna jasa Penerbangan yang Melonjak Saat Mudik Lebaran
"Harapannya semua ekosistem baik maskapai pengelola bandara mendukung kelancaran arus mudik dengan memberikan kemudahan, keamanan dan layanan yang maksimal karena ini momen mendukung pertumbuhan ekonomi bangkitnya dunia penerbangan setelah dihempas badai pandemi," kata Budi.
Upaya mendukung pertunbuhan ekonomi global melalui industri penerbangan menjadi salah satu resolusi yang disepakati bersama untuk sistem penerbangan 2024 yang lebih baik melalui acara urun rembuk seluruh serikat pekerja sektor penerbangan dan pariwisata di kantor Airnav.
Acara urun rembuk itu dihadiri Serikat Pekerja Sektor Penerbangan dan Pariwisata seperti Serikat Karyawan Angkasa Pura 2 (Sekarpura2), Serikat Karyawan Airnav Indonesia (SKYNAV), GMF Employee Club GMF Aero Asia, APG (Asosiasi Pilot Garuda), SP AP1 (Serikat Pekerja Angkasa Pura 1), AK AP1 (Asosiasi Karyawan Angkasa Pura 1), SEKAR ACS (Serikat Karyawan ACS), SEKARGA (Serikat Karyawan Garuda Indonesia), APIC (Asosiasi Pilot Citilink Indonesia), SIPERKASA (Serikat Pekerja Gapura Angkasa), SEKACI (Serikat Karyawan Citilink Indonesia), IKAGI (Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia), SP SARINAH (Serikat Pekerja Sarinah) dan SP TPK Koja & Aliansi SP Pelabuhan.
Menurut Budi, ada lima resolusi yang dihasilkan dalam pertemuan kedua seluruh serikat pekerja penerbangan dan pariwisata, pertama, tantangan global dalam Industri penerbangan tahun 2023 menyaksikan berbagai tantangan global dalam industri penerbangan, termasuk ketidakpastian ekonomi global, fluktuasi jumlah pengguna jasa penerbangan, perubahan kebijakan regulasi penerbangan, serta dampak pandemi Covid-19 yang masih berlanjut. Tantangan ini berdampak langsung pada kinerja operasional dan keuangan ekosistem penerbangan di seluruh dunia.
Kedua, peningkatan kepatuhan terhadap standar keamanan dan keselamatan. Kepatuhan terhadap standar keamanan dan keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas utama bagi Sektor penerbangan dan ekosistem penunjang. Refleksi terhadap upaya peningkatan kepatuhan, identifikasi risiko keamanan baru, dan pembaruan prosedur operasional merupakan langkah yang krusial untuk memastikan tingkat keselamatan yang optimal bagi seluruh pengguna jasa.
Ketiga, kebutuhan akan infrastruktur yang tersedia dan terkelola dengan baik. Pertumbuhan lalu lintas udara yang terus meningkat menimbulkan tekanan pada infrastruktur Penerbangan dan ekosistem penunjangnya. Refleksi terhadap ketersediaan infrastruktur yang ada, peningkatan kapasitas, serta pengelolaan yang efisien menjadi penting guna mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.