Bouy Rama, alat pemantau cuaca milik NOA Amerika Serikat, dievakuasi Tim SAR, Sabtu (18/12/2021)..
Sumber :
  • Tim tvOne - Lucas Didit

Nelayan Gunungkidul Temukan Alat Pemantau Cuaca Milik NOA Amerika Serikat

Rabu, 22 Desember 2021 - 09:56 WIB

Gunungkidul, DIY - Benda terapung yang ditemukan nelayan di laut lepas pantai selatan Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu (18/12/2021) lalu, ternyata bukan peralatan Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini tsunami. 

Setelah diteliti oleh Puslitbang BMKG pusat, benda yang ditemukan nelayan Gunungkidul tersebut adalah Bouy Rama, yaitu alat pemantau cuaca milik NOA yang bermarkas di Amerika Serikat.

"Bouy Rama adalah alat pendeteksi suhu atmosfer pada permukaan dan bawah laut, dimana terdapat Hardware di luarnya. Sepain itu juga terpasang banyak sensor, baik di permukaan air dan sensor yang terpasang di tali jangkar," terang Muhammad Najib, peneliti dari Puslitbang BMKG Pusat, Selasa (21/12/2021).

Najib menyatakan, alat tersebut berfungsi untuk mendeteksi atmosfer laut yang ada kaitannya dengan suhu udara di tengah laut dan darat.

"Alat ini mampu mengirimkan data terkait perubahan iklim permukaan," lanjutnya.

Menurutnya, alat tersebut diperkirakan terpasang di pulau Cristmast yang terletak di lepas laut Samudera Hindia. 

Sedangkan yang ditemukan di selatan pantai Baron, Gunungkidul itu adalah salah satu dari 8 alat yang terpasang di sepanjang Australia hingga mendekati India.

"Di dunia, hanya ada 8 unit alat seperti itu, dan yang ditemukan nelayan ini, diperkirakan yang dipasang di pulau Cristmast," imbuh Najib.

Najib menambahkan, pada tahun 2015 silam, petugas peneliti dari berbagai negara telah melakukan ekspedisi mencari keberadaan Bouy Rama tersebut. 

Pencarian dilakukan karena dari 8 alat yang terpasang, ada satu yang tidak bisa terdeteksi keberadaanya. Bahkan alat ini tidak terpantau radar dan tidak lagi mengirim sinyal data.

Najib menambahkan, meski ada beberapa Hardware yang hilang, namun masih ada satu tabung sebagai Core pengumpul data, sehingga dia yakin data yang ada di dalamnya masih aman dan bisa sebagai bahan kajian temuan terakhir, sebelum terbawa arus dan sampai di pantai Baron ini.

"Diduga alat tersebut putus jangkar, sehingga terbawa arus hingga ke perairan Gunungkidul," imbuh Najib

Sementara itu, Kapolsek Tanjungsari, Iptu Wawan Anggoro Cahyo, menyatakan, pihaknya tetap melakukan pemantauan terkait temuan alat tersebut, terlebih setelah tahu fungsi dan pemilik alat tersebut.

"Kami tetap melakukan pemantauan berkala, dan menandai apa saja komponen yang berada di alat tersebut agar tidak hilang," terang Iptu Wawan.

Pihaknya, lanjut Kapolsek, akan bekerjasama dengan tim SAR untuk memindahkan alat tersebut ke tempat yang lebih aman. 

"Di samping agar lebih aman, juga agar tidak mengganggu aktivitas nelayan maupun wisatawan," pungkasnya. (Lucas Didit/Buz)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:50
02:26
03:07
02:09
01:35
00:57
Viral