- Istimewa
Kunjungan Balasan dari Mufti Ukraina: Rumuskan Sinergi Kerja Sama dengan BAZNAS RI
tvOnenews.com - Kunjungan balasan Ketua RAMU (Religious Administration of Muslims of Ukraine), Sheikh Murat Suleymanov, diterima dengan baik oleh Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (BAZNAS RI) di kantor BAZNAS RI pusat.
Pertemuan ini merupakan kunjungan balasan karena sebelumnya, Muhammad Mahdum, wakil ketua BAZNAS RI telah lebih dahulu berkunjung ke kantor Administrasi Muslim Ukraina (UMMA) di Kyiv pada bulan Desember tahun lalu. Kedatangan Sheikh Murat langsung disambut baik oleh ketua, wakil, dan pimpinan BAZNAS RI pada Rabu (20/3/24).
Sheikh Murat menyampaikan terima kasihnya atas kunjungan Wakil Ketua BAZNAS ke Ukraina pada akhir tahun lalu, "Hal ini merupakan bentuk komitmen umat Islam Indonesia untuk menguatkan ukhuwah Islamiah atau persaudaraan Islam khususnya kepada umat Islam Ukraina yang sedang dilanda perang." kata Sheikh Murat.
Adapun tujuan Sheikh Murat dalam kunjungannya ke Indonesia adalah untuk saling mengenal antar saudara muslim yang berada di Indonesia. Dalam pertemuan di ruang Ketua BAZNAS itu, Sheikh Murat menjelaskan sejarah singkat muslim Krimea di Ukraina yang bagaimana pada awalnya agama Islam disebarkan oleh para gujarat, pedagang.
Mufti Ukraina yang pernah menempuh pendidikan di Yaman ini juga menceritakan adanya pembangunan universitas pertama yang menjadi rantai awal pendidikan bagi pelajar di Ukraina, dimana institusi pendidikan tersebut menghasilkan generasi keemasan bagi muslim Krimea.
"Banyak penerus dari universitas tersebut yang menjadi pengajar hingga imam besar di masjid Al-Nabawi dan Masjidil Haram. Namun masa tersebut berlangsung secara singkat dimana keberadaan masuknya Rusia menyebabkan masalah besar bagi umat islam di Ukraina." tuturnya
Pada fase komunisme ini banyak umat Islam yang ditangkap, dimasukkan penjara, bahkan dibunuh. Banyak Al-Quran yang dibakar dan bahkan mereka juga merusak dan merubah masjid menjadi kandang maupun pemukiman penduduk komunis Rusia. "Rusia itu adalah negara penuh propaganda mereka kerap berbohong. Mungkin di media masa kami (Ukraina) adalah orang yang jahat." lanjutnya.
"Ada lebih dari 1.000 masjid yang dirusak oleh mereka (Rusia). Masuknya komunisme di Rusia tidak hanya memberikan dampak pada umat muslim namun umat nasrani di Ukraina." lanjutnya. Ia juga menyampaikan bahwa daerah di Ukraina Timur paling parah dampaknya dan di sana paling banyak orang Krimea.
Mokhamad Mahdum, Wakil ketua BAZNAS RI, yang pernah ke Ukraina turut menceritakan pengalamannya dan menyampaikan bahwa perang benar-benar nyata.
Di forum tersebut, Noor Achmad, Ketua dan segenap pimpinan BAZNAS RI, menyampaikan rasa prihatin mendalam terhadap perang yang sedang terjadi. "Tentu banyaknya kami hanya mendengar dari media (tentang perang yang terjadi) dan kami sangat prihatin terhadap hal yang terjadi di sana." kata Zainulbahar Noor, Pimpinan BAZNAS RI.
"Ukraina dan Gaza menjadi dua tempat yang kami rasa sama. Berita yang terjadi di Gaza begitu di sorot dunia, seakan menghilangkan berita mengenai hal yang sedang terjadi di Ukraina." lanjutnya.
BAZNAS RI sebagai lembaga pemerintah tentu kita bisa saling memberikan bantuan dan diskusi bersama. Oleh karena itu, dalam kesempatan kunjungan tersebut Sheikh Murat mendiskusikan tentang rencana kerjasama antara badan zakat Ukraina di bawah UMMA dengan BAZNAS RI.
"UMMA yang juga memiliki project di lembaga untuk membantu terkait pembagian logistik dan membantu rumahnya dibetulkan, dan perlahan membangun masjid-masjid yang telah dihancurkan." ungkap Sheik Murat dalam pertemuan bersama para pempinan BAZNAS RI tersebut.
Sebelumnya Sheikh Murat, sebagai ketua UMMA pernah mengirimkan permohonan resminya kepada BAZNAS RI untuk mendapatkan bantuan donasi makanan dan ambulans untuk umat muslim Ukraina.
"Tadi Sheikh Murat sempat menyampaikan pentingnya zakat, karena BAZNAS lembaga pemerintah maka nantinya dapat memberikan himbauan untuk memberikan zakat. Kita akan follow up kembali terkait surat itu" jelas Zainulbahar.
"Tentunya dengan zakat dapat membantu kami di Ukraina untuk memulihkan banyak fasilitas umum yang rusak akibat perang yang berlangsung." tutup Sheikh Murat.(chm)