- Istimewa
Bijak, Kreatif, dan Inovatif: Tiga Hal Penting Saat Jadi Pengguna Media Sosial
tvOnenews.com - Ada tiga hal penting yang harus dilakukan saat bermedia sosial. Yakni jadilah warganet yang bijak, kreatif, dan inovatif. Bijak, berarti selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertutur kata. Kreatif, artinya memanfaatkan gawai untuk menginspirasi orang lain. Lalu, inovatif dengan cara selektif dan cermat menerima informasi.
Ketua Program Studi Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung Mei Santi, mengungkapkan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, di Kabupaten Nganjuk, Senin (1/4).
”Warganet yang bijak, kreatif, dan inovatif adalah pengguna internet yang selalu mawas diri menggunakan akal budinya dalam beraktivitas, berkolaborasi, berinteraksi, dan berjejaring antar-warganet. Utamanya dalam melakukan posting, chatting, dan sharing,” ujar Mei Santi dalam diskusi yang dipandu Iman Darmawan itu.
Dalam diskusi virtual bertajuk ”Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif, dan Inovatif”, Mei Santi berharap pengguna media sosial selalu memahami konten, baik foto, video, teks maupun podcast (life) secara lebih cermat dan berhati-hati.
”Tujuannya agar bijak. Pastikan konten yang kita lihat, sehingga tidak berasumsi. Tonton atau baca konten secara menyeluruh, dan ketahui tujuan konten tersebut,” lanjut Mei Santi di hadapan para siswa sekolah dasar yang mengikuti diskusi secara nonton bareng (nobar) dari masing-masing sekolah.
Di akhir paparannya, Mei berpesan, setiap aktivitas di dunia maya akan meninggalkan rekam jejak digital abadi. ”Semua unggahan, komentar, riwayat pencarian, dan aktivitas lainnya akan meninggalkan jejak digital,” pungkasnya.
Dari sudut pandang berbeda, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk Sopingi menambahkan, meskipun punya dampak negatif, media sosial juga banyak memiliki dampak positif dan bermanfaat. Salah satunya, memudahkan kita berkomunikasi satu sama lain secara online.
”Lalu, memudahkan kita mencari informasi dengan cepat dan tepat, media berbisnis bagi pelaku bisnis, media hiburan, media pembelajaran, serta sebagai media interaksi dan sosialisasi,” imbuh Sopingi.
Sementara, menurut Mom Influencer Novindah Sochmariyanti, di samping mampu mengoptimalkan manfaat dan kegunaan media sosial, warganet juga harus waspada terhadap ancaman kejahatan yang ada di dunia maya.
”Ancaman itu bisa berupa hoaks, phising (penipuan), cyberstalking (penguntitan), cyberbullying (perundungan siber), hingga perjudian dan kekerasan seksual,” rinci Novindah Sochmariyanti.
Untuk diketahui, webinar yang membidik segmen pendidikan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang digelar Kemenkominfo sejak 2017. Tahun ini, program #literasidigitalkominfo untuk mewujudkan Indonesia yang #MakinCakapDigital tersebut mulai bergulir pada Februari 2024.
Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Hingga akhir 2023, tercatat 24,6 juta orang telah mengikuti program ini. Kemenkominfo menargetkan, sampai dengan akhir 2024 kegiatan ini mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta warga masyarakat Indonesia.(chm)