- Istimewa
PSMTI Bedah Peluang dan Tantangan Pemerintahan Baru Dalam Wujudkan Kedaulatan Pangan
tvOnenews.com - Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Wilianto Tanta memberikan dukungan program pemerintah kedaulatan dan ketahanan pangan nasional. Hal itu disampaikan Wilianto Tanta dalam pembukaan Seminar Nasional Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045, Kamis 28 Maret 2024, secara daring zoom meetings.
Bagi Wilianto Tanta, PSMTI merupakan organisasi yang sangat peduli dengan perkembangan bangsa Indonesia. Secara organisasi, PSMTI mendukung sepenuhnya menuju Indonesia Emas 2045.
"Kami turut mendukung Indonesia Emas 2045 dan tidak kalah penting, memastikan adanya kedaulatan dan ketahanan pangan bidang nasional. Berangkat dari itu, PSMTI menyelenggarakan sebuah seminar dengan harapan bisa memberikan wawasan kepada masyarakat dan para anggota PSMTI se-Indonesia," ujar Wilianto Tanta.
PSMTI selaku organisasi mendukung penuh pemerintahan sekarang dan yg akan datang dengan menjaga program kedaulatan pangan, karena bagi PSMTI inilah yang menjadi kekuatan bangsa.
Program ini mampu membantu Indonesia menjaga ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Melaluifood estate, akan terbentuk sebuah integrasi solid yang menghubungkan petani dan konsumen secara langsung.
"Kami yakin bahwa seminar ini bisa bermanfaat bagi Indonesia. Ini menjadi komitmen PSMTI untuk memajukan bangsa Indonesia di segala bidang," tukasnya.
Disisi lain, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, yang menjadi keynote speaker juga menyampaikan bahwa Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia, akan tetapi memiliki berbagai peluang dan tantangan, sehingga Pemerintah mampu memetakan apa yang menjadi kebutuhan disektor pangan.
"Kami mengajak PSMTI untuk kolaborasi dengan berbagai unsur dan mendukung berbagai kebijakan Pemerintah disektor pangan dari hulu hingga hilir," jelas Arief.
Sambung, Wakil Ketum PSMTI Bidang Kesehatan dan Pendidikan, Prof Ariawan Gunadi, menjelaskan bahwa upaya yang harus dilakukan Pemerintah adalah Pembangunan pertanian yang inklusif dan efisien, Peningkatan infrastruktur dan teknologi pertanian, Kolaborasi lintas sektor dengan entrepreneur untuk
mengembangkan ternak lokal.
"Selain itu, harus adanya diversifikasi pertanian dan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, dan Manajemen rantai pasokan pangan yang kuat. Karena Ketahanan pangan merupakan sistem terintegrasi yang terdiri atas 4 aspek: ketersediaan pangan, kemerataan distribusi pangan, keamanan pangan, keterjangkauan pangan. Semuanya harus dipenuhi dan dilaksanakan dengan baik," kata Ariawan.
Untuk itulah, PSMTI menyelengarakan seminar agar masyarakat paham dengan program tersebut. Pakar pangan seperti Hadi Nainggolan yang merupakan CEO Daun Agro Group sekaligus Ketua BPP HIPMI Bidang Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan hadir sebagai pembicara bersama dengan Prof Dr. Ariawan Gunadi, selaku Wakil Ketum PSMTI Bidang Kesehatan dan Pendidikan.(chm)