Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa..
Sumber :
  • PT Pertamina

Konsumsi BBM Pertamina H-6 Lebaran Melonjak, Pertamax Turbo Naik 90%

Sabtu, 6 April 2024 - 23:31 WIB

tvOnenews.com - PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa. Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492  KL/hari.

“Terjadi kenaikan konsumsi BBM Pertamina pada masa mudik Idulfitri 1445 H. Hal ini seiring kesadaran masyarakat dengan penggunaan BBM yang berkualitas,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4/2024).

Peningkatan konsumsi BBM tertinggi kedua terjadi pada Pertamina Dex dengan total 927 KL/hari atau naik 33,1% dibandingkan penjualan normal 696 KL/hari. Kemudian, kenaikan konsumsi BBM Pertamina berikutnya terjadi pada jenis Dexlite yang naik 29,8% menjadi 2.217 KL/hari, yang pada penjualan normal berkisar 1.708 KL/hari.

Berikutnya, kenaikan konsumsi BBM pada masa mudik Lebaran tahun ini juga terjadi pada Pertamax. Konsumsi Pertamax yang biasanya 12.729 KL/hari naik 24,8% menjadi 15.890 KL/hari.

“Konsumsi Pertalite juga tercatat tumbuh pada masa mudik dengan kenaikan 11% dari biasanya 81.130 KL/hari menjadi 90.043 KL/hari. Terakhir, konsumsi BBM jenis Solar naik 9,3% dari 43.638 KL/hari menjadi 47.683 KL/hari per 4 April kemarin,” jelas Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menambahkan.

Selanjutnya, konsumsi LPG dan minyak tanah masih-masing naik 4,4% dan 43%. Konsumsi LPG yang biasanya 28.468 MT/hari menjadi 29.733 MT/hari dan minyak tanah dari 1.352 KL/hari menjadi 1.933 KL/hari.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:33
06:26
01:11
02:39
02:22
02:22
Viral