Ingin Liburan ke Puncak, Ini Derita Warga Yang Rela Menunggu Hingga 8 Jam Saat Penerapan "One Way".
Sumber :
  • Antara Foto

Ingin Liburan ke Puncak Setelah Lebaran, Ini Derita Warga Yang Rela Menunggu Hingga 8 Jam Saat Penerapan "One Way"

Sabtu, 13 April 2024 - 21:57 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Rekayasa lalu lintas satu arah atau one way, menjadi derita bagi warga yang ingin berwisata ke kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Penerapan one way akibat banyaknya kendaraan, membuat warga harus rela menungg hingga berjam - jam saat rekayasa lalu lintas diberlakukan. 

Pada Sabtu (13/4/2024) malam, sejumlah warga harus menunggu hingga delapan jam, saat one way dilakukan oleh kepolisian di sepanjang Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari ketiga setelah Lebaran 2024.

Sejumlah warga yang berasal dari arah Jakarta ini, tampak memarkirkan kendaraannya di jalan kecil yang berada di sekitar Simpang Gadog, karena one way masih diberlakukan dari arah Puncak ke arah Jakarta hingga pukul 20.00 WIB.

Rekayasa lalu lintas itu sudah diberlakukan sejak pukul 11.30 WIB pada H+3 Lebaran 2024, sehingga tidak ada lagi kendaraan dari arah Jakarta yang bisa melaju ke arah Puncak.

Seorang warga asal Bekasi, Ade Saputra (36 tahun), mengaku telah menunggu sejak jam 12.00 WIB. Mobilnya terparkir di antrean paling depan karena dirinya merupakan pengendara pertama yang terkena penutupan jalur untuk penerapan one way.

Sambil duduk di mobil sedannya yang berwarna kuning, dia mengaku telah menyewa penginapan di kawasan Puncak, untuk berlibur bersama istri serta kedua anaknya. 

"Sudah tanggung, mau cari jalur alternatif juga tanggung, takutnya macet juga. Ya nikmati aja," kata Ade saat ditemui.

Selama delapan jam, dia mengaku menunggu bersama anak-anaknya sambil sesekali keluar mobil untuk sekedar mencari makan dan menghilangkan kejenuhan.

Ade juga menyayangkan minimnya informasi terkait durasi one way di jalur Puncak. "Lebih enak kalau ada pemberitahuan dari jam berapa sampe jam berapa, kan udah ada media sosial juga ya," keluh Ade.

Seorang warga lainnya yakni Rustam Effendi (60 tahun) pun mengalami hal yang sama dengan Ade. Dirinya mengaku membawa dua mobil beserta anak-anak dan cucu-cucunya untuk berencana menginap di sebuah vila di kawasan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.

Rustam yang berasal dari Cengkareng, Jakarta, mengaku rela menunggu berjam-jam karena sudah kadung membayar uang muka untuk menyewa vila tersebut. 

Padahal, awalnya dia merencanakan bersama keluarganya bisa tiba di kawasan Cipanas pada pukul 14.00 WIB. "Booking-nya sampe besok doang, besok sudah balik lagi besok ke Jakarta," kata Rustam.

Sementara itu, warga lain bernama Siti Rahmawati (54 tahun) mengaku berupaya menghilangkan kejenuhan, saat menunggu penutupan arus itu dengan membeli sejumlah jajanan yang ada di sekitar Simpang Gadog.

Berbeda dengan Ade dan Rustam, dia melakukan perjalanan ke kawasan Puncak untuk berwisata kuliner ke sebuah restoran bakso yang menurutnya "viral" di media sosial. 

Dia yang datang belakangan mengaku baru menunggu selama empat jam karena baru berangkat dari kediamannya di kawasan Ciracas, Jakarta, selepas waktu shalat Ashar.

"Mau sama keluarga ke Puncak, berempat saja, saya, suami, anak, dan menantu," kata Siti. (ant)


 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:28
01:07
00:53
03:16
43:11
04:17
Viral