- Istimewa
14 Santri Ikuti Afkaaruna Exchange Program Bersama Pelajar dari Malaysia, Singapura, hingga Korea Selatan
tvOnenews.com - Sebanyak 14 santri asal Yogyakarta mengikuti ajang pertukaran santri-santri dengan di sejumlah negara seperti Korea Selatan, Malaysia hingga Singapura melalui program online dan onsite exchange. Event pertukaran santri ini melanjutkan suksesnya Afkaaruna Exchange Program yang pertama pada tahun lalu.
Menurut ketua panitia kegiatan yang juga guru bahasa Inggris MTs Afkaaruna Islamic School, Wardania Dewi Fitrotul Chusna yang sering disapa Warda, pada tahun 2024 Afkaaruna Secondary kembali mengadakan Afkaaruna Exchange Program (AEP). Pada AEP 2024 akan mengusung dua program, yaitu online dan onsite exchange programs.
Untuk program daring, santri Secondary-Two dan Secondary-Three akan berkolaborasi dengan murid-murid dari Seochang Middle School, Seoul, Korea Selatan, selama satu semester, mulai dari Juni sampai Desember.
"Santri akan saling bertukar budaya dan mengerjakan proyek bersama bertemakan sustainable development goals dan lingkungan," terang Warda.
Lebih jauh, Warda menyampaikan selain program daring, 14 santri Afkaaruna Secondary akan berkunjung ke SK Air Merah, Kedah, Malaysia untuk mengikuti kegiatan pertukaran budaya serta belajar bersama mengenai pendidikan agama dan kesehatan di Malaysia.
"Para peserta juga akan melakukan educational tour di Singapore di akhir perjalanannya," ujarnya.
Dengan kegiatan pertukaran santri ke berbagai negara diharapkan eksistensi Yogyakarta sebagai kota pelajar terus berkembang, terutama sekolah atau pesantren yang kualitasnya mencapai standar internasional.
"Yayasan Abdul Djalil Sibaweh, mengembangkan pesantren international guna menjawab tantangan zaman. Salah satunya soal perkembangan informasi teknologi serta pengaruh globalisasi yang kini mengharuskan lembaga pendidikan di Indonesia fokus menyiapkan generasi unggul," jelas Warda.
Afkaaruna Secondary Ma'had sendiri dikenal karena memiliki kurikulum internasional yakni mengadopsi Cambridge untuk tiga mata pelajaran, Math, Science, dan English. Kurikulum internasional ini diharapkan dapat memperkaya sekaligus memperkuat kurikulum nasional.
Dalam visinya, Afkaaruna juga ingin menyiapkan santri menjadi manusia paripurna dan warga global yang memiliki akar lokal.
"Salah satu visi kami adalah Preparing Santri to to Become Al-Insaan Al-Kaamil and Locally Rooted Global Citizens, atau mempersiapkan santri untuk menjadi manusia paripurna dan warga global yang berakar Lokal," pungkas Warda.(chm)