- Tim tvOne - Sonik Jatmiko
Jadi Lokasi Penemuan Jasad Dua Sejoli Nagreg, Ini Fakta Tentang Sungai Serayu
Banyumas, Jawa Tengah - Kasus kecelakaan Nagreg yang berujung pembuangan dua korbannya, terkuak sudah. Tiga oknum anggota TNI, salah satunya berangkat kolonel, menjadi pelaku.
Para pelaku diketahui membuang kedua jasad korban, yakni Handi Saputra dan Salsabila di Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Berikut ini, sejumlah fakta tentang Sungai Serayu:
1. Melintas Lima Kabupaten
Sungai Serayu berhulu di lereng Gunung Prahu di wilayah Dieng, Kabupaten Wonosobo. Mata airnya dikenal sebagai Tuk Bima Lukar (mata air Bima Lukar). Mengalir sepanjang 181 Km, melalui Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas dan bermuara di Samudera Hindia Kabupaten Cilacap.
2. Terdapat Dua Bendungan Besar
Ada dua bendung besar di Sungai Serayu, tepatnya satu bendungan dan satu bendung. Pertama Bendungan Pangsar Soedirman, atau dikenal Waduk Mrican di Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara. Waduk ini mengaliri area persawahan di Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga, serta menghasilkan listrik 184,5 Megawatt. Lalu ada Bendung Gerak Serayu, di antara Kecamatan Rawalo dan Kebasen, Kabupaten Banyumas. Bendung yang dibangun tahun 1996 ini untuk mengaliri areal persawahan di Kabupaten Banyumas dan Cilacap.
3. Menjadi Muara Sejumlah Sungai
Serayu menjadi muarai Sungai Klawing di Kabupaten Purbalingga. Sungai ini sempat terkenal, karena di dalamnya banyak terdapat bahan batu akik mendunia, yakni nagasui atau bloodstone. Lalu di Kabupaten Banyumas ada Sungai Logawa yang bermuara di aliran Serayu Kecamatan Patikraja, dan Sungai Tajum di Kecamatan Rawalo. Pertemuan dengan Sungai Tajum inilah tempat ditemukan jasad Handi Saputra.
4. Sumber Perekonomian Warga Sekitar
Dari hulu, keberadaan sungai selalu memberi manfaat bagi warga sekitar. Sungai Serayu dimanfaatkan mulai dari penangkapan ikan, irigasi, sumber energi listrik, hingga wisata. Di Kabupaten Banjarnegara, ada rafting Serayu, dan sempat beberapa kali menggelar event Internasional. Warga di daerah hulu menambang batu, dan daerah hilir ada penambangan pasir, semua dilakukan secara tradisional.
5. Diabadikan Lewat Lagu
Jika anda tiba di Stasiun Kereta Api Purwokerto, akan disambut lagu "Di Tepinya Sungai Serayu" sebuah lagu berirama keroncong yang menggambarkan keelokan sungai ini, diciptakan oleh Soetedja. Nama lengkapnya, Raden Sutedja Purwodibroto adalah komponis legendaris, asli Purwokerto, kelahiran 1909, sempat sekolah di Konservatori Musik Roma, Italia. (Sonik Jatmiko/Buz)