- PT. Telkom Indonesia
Kuartal Pertama 2024, Telkom Catat Laba Bersih Operasi Rp6,3 Triliun atau Tumbuh 3,1% YoY
Selanjutnya, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp4,8 triliun atau tumbuh 17,8% YoY dikontribusi pertumbuhan pada bisnis layanan suara wholesale internasional dan bisnis infrastruktur digital. Hingga akhir Maret 2024, bisnis data center dan cloud TelkomGroup membukukan pendapatan Rp449 miliar atau tumbuh 24,6% YoY.
Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatat pendapatan Rp2,2 triliun atau tumbuh 7,3% YoY, didorong oleh pendapatan sewa menara. EBITDA dan laba bersih tumbuh masingmasing sebesar 9,9% dan 4,0% YoY dengan margin keduanya yang semakin baik senilai 83,5% dan 23,6%. Sepanjang kuartal I/2024, Mitratel menambah sebanyak 121 tower baru sehingga total kepemilikan tower menjadi 38.135 tower dengan tenancy ratio yang meningkat cukup baik dari 1,46x di 2022 menjadi 1,52x pada akhir Maret 2024.
Pada akhir Februari 2024, Telkom melalui anak usahanya Telkomsat sukses meluncurkan Satelit Merah Putih 2 langsung dari Cape Canaveral, Florida. Satelit yang diluncurkan dengan roket Falcon 9 dan telah menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur (113 BT). Ini merupakan satelit ke-11 sekaligus satelit pertama TelkomGroup yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS). Peluncuran Satelit Merah Putih 2 ini merupakan momentum penting bagi Telkom dalam mendukung terwujudnya pemerataan akses konektivitas di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). menjadi fondasi yang memperkuat portofolio bisnis satelit TelkomGroup yang dijalankan Telkomsat.
Setelah inisiatif FMC, perseroan juga mempersiapkan implementasi strategi DCCo. Telkom melalui anak usahanya Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) fokus mengembangkan bisnis Hyperscale Data Center dan Enterprise Data Center untuk melayani kebutuhan korporasi besar dari berbagai segmen pelanggan. Sementara itu Edge Data Center yang dimiliki difokuskan untuk mendukung layanan pemerintah lokal, operator telekomunikasi dan provider internet lokal, serta pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di seluruh Indonesia.
Hingga akhir 2024, NeutraDC fokus meningkatkan kapasitas sebesar 18 MW untuk Hyperscale Data Center Cikarang yang ditujukan bagi berbagai segmen pelanggan antara lain hyperscaler, perbankan, dan juga pemerintah.
Selanjutnya, perseroan juga memiliki inisiatif InfraCo melalui entitas Telkom Infrastruktur Indonesia yang dibentuk pada akhir 2023 yang fokus pada pengelolaan infrastruktur dan jaringan. Tahun ini, Telkom Infrastruktur Indonesia fokus mempersiapkan diri untuk menjalankan aktivitas opersional dalam pengelolaan jaringan end-to-end TelkomGroup. Ke depannya, Telkom Infrastruktur Indonesia berkomitmen untuk mendukung TelkomGroup dalam membentuk sebuah standar baru dalam hal inovasi, efisiensi, dan penciptaan nilai, yang sejalan dengan kontribusi perseroan dalam mengakselerasi konektivitas nasional dan adopsi digital.
Dalam kurun tiga bulan pertama 2024, total belanja modal perseroan mencapai Rp5,1 triliun atau 13,6% dari total pendapatan. Anggaran ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi demi pengalaman digital pelanggan yang lebih baik. Sejalan dengan implementasi inisiatif FMC, Telkom mengutamakan optimisasi synergy value dari belanja modal terkait jaringan akses, infrastruktur dan sistem IT untuk peningkatan efisiensi.