- Antara Foto
Siapkan Tambang Emas Bawah Tanah di 2030, PT Sumbawa Timur Mining Lanjutkan Kontribusi Bagi Masyarakat Sekitar
Jakarta, tvOnenews.com - PT Sumbawa Timur Mining (STM) selaku pemegang kontrak karya proyek Hu'u di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan terus berkontibusi bagi masyarakat sekitar. Perusahaan tambang yang berencana mengembangkan tambang emas bawah tanah di Blok Onto ini telah menyiapkan sejumlah program untuk warga.
"STM memastikan keberlanjutan kegiatan lindung lingkungan, keselamatan pertambangan, pengembangan SDM, serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat," kata Community Relations Manager STM Ulya Defretes, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (30/4/2024).
Ulya Defretes mengatakan STM akan melanjutkan kegiatan pembangunan masyarakat dengan tiga fokus program, yaitu kemitraan strategis, program partisipasi desa, donasi dan sponsorship.
"Beberapa program pemberdayaan unggulan STM di tahun 2023 yakni operasi katarak dan pemeriksaan mata dengan penerima manfaat mencapai 3.211 pasien, kemudian 100 beasiswa D1 teknik alat berat, 40 beasiswa prestasi bagi mahasiswa Kabupaten Dompu beragam jurusan, hingga menuntaskan program keaksaraan dasar bagi 148 warga belajar," jelas Ulya Defretes.
Terkait donasi dan sponsorship, dia menjelaskan bahwa hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan proposal dari warga dan manfaat program. Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat ini melingkupi sektor kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, kelembagaan, infrastruktur, lingkungan, serta sosial dan budaya.
"Kami ingin terus merawat keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam aktivitas kami, serta berkontribusi positif bagi pembangunan daerah di NTB," kata Ulya Defretes.
Tambang Emas Bawah Tanah
Sebelumnya, STM yang baru saja mendapat estimasi baru dari tambang emasnya di Blok Onto telah mulai melakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS). Tambang emas bawah tanah Onto, milik STM yang sahamnya dimiliki Vale dan Antam ini, diperkirakan akan bisa ditambang pada tahun 2030.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB Sahdan mengatakan, penambangan atau eksploitasi emas di Blok Onto, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, butuh waktu tujuh tahun lagi, atau baru bisa ditambang di tahun 2030.
Dia menjelaskan, saat ini PT STM sedang menyelesaikan pra feasibility study" (FS) sampai dengan Desember 2024. Sedangkan tahap FS baru akan dimulai tahun 2025.
Rencana pengembangan tambang bawah tanah ini mencuat setelah STM mengumumkan naiknya estimasi sumber daya mineral dan cadangan deposit tembaga-emas Onto. Dari 2,1 miliar ton sumber daya mineral, total sumber daya mineral tertunjuk (indicated) mencapai 1 miliar ton, dengan kandungan setiap tonnya memiliki 0,7 persen tembaga (Cu) dan 0,4 gram emas (Au).
Dengan estimasi terbaru ini, maka total cadangan emas di tambang bawah tanah Onto berpotensi mencapai 400 ton emas. Sedangkn cadangan tembaga diperkirakan bisa mencapai 7 juta ton.
Deposit Onto merupakan bagian dari Proyek Hu’u milik STM, yang merupakan Kontrak Karya (KK) generasi ke-7 yang ditandatangani dengan Pemerintah Indonesia pada tanggal 19 Februari 1998. STM dimiliki secara mayoritas (80 persen) oleh Vale S.A., melalui Eastern Star Resources Pty Ltd, dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam)sebesar 20 persen. (ant)