- Istimewa
Asmindo dan AHEC Gelar Seminar Regulasi Anti Deforestasi Uni Eropa (EUDR)
tvOnenews.com - Dalam rangka meningkatkan pemahaman para pelaku usaha furniture atau permebelan dan bentuk kerajinan lainnya, Asosiasi industry permebelan dan kerajinan Indonesia (Asmindo) bekerjasama dengan American Hardwood Export Council (AHEC) menggelar seminar dengan tema ‘Towards A Sustainable Future : Understand EUDR and American Hardwoods’ atau ‘Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan : Memahami EUDR dan Kayu Keras Amerika’.
Menurut Ketua umum Asmindo Dedy Rochimat,pemahaman ini perlu disampaikan pada para peserta seminar terkait regulasi anti-deforestasi yang telah disahkan oleh parlemen uni eropa yang dikenal sebagai European Union Deforestation Regulation (EUDR). “Regulasi ini akan diberlakukan terhadap 7 komoditas dan produk-produk turunannya yang masuk ke uni eropa seperti kayu, karet, kopi, kedelai, coklat, minyak sawit serta daging sapi. Uni eropa akan melakukan uji tuntas untuk memastikan bahwa komoditas tersebut tidak berkaitan dengan akitivitas deforestasi,” papar Dedy dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (1/5).
Seminar yang digelar di Hotel Vivere Gading Serpong Tangerang Banten pada Senin (29/4) lanjut Dedy turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, para pelaku usaha furniture dan kerajinan serta mitra-mitra strategis ASMINDO.
American Hardwood Export Council (AHEC) atau dewan ekspor kayu keras Amerika itu sendiri papar Dedy Rochimat merupakan asosiasi perdagangan internasional bagi industri kayu keras terkemuka di Amerika Serikat yang mewakili eksportir, perusahaan industri kayu keras dan seluruh asosiasi perdagangan produk kayu keras Amerika.
Selain itu, para peserta juga diberikan informasi mengenai jenis-jenis kayu keras Amerika (American hardwood) sehingga diharapkan dapat lebih mengenal American hardwood, sebagai alternatif bahan baku bagi industri furniture, khususnya untuk pasar Amerika dan eropa. American hardwood memiliki warna dan serat kayu yang variatif serta unik yang berbeda dengan kayu keras Indonesia.
American hardwood yang paling banyak dipesan di Indonesia adalah jenis oak, walnut atau hard maple. Berdasarkan data AHEC, Indonesia merupakan pasar terbesar kedua American hardwood di Asia Tenggara. Hal ini menunjukan bahwa American hardwood cukup diminati oleh pelaku industri furniture di Indonesia.
Dalam sambutannya ketua umum Asmindo (Dedy Rochimat) menyampaikan bahwa permintaan produk furniture di pasar global sangat potensial dan masih terbuka lebar. Pada akhir tahun 2023 tercatat pangsa pasar furniture global mencapai angka USD 729 miliar dan pada tahun 2024 ini diprediksi akan meningkat menjadi USD 766 miliar. ASMINDO telah menargetkan untuk dapat menguasai 1% dari pasar furnitur dunia.