- Istimewa
Agar Jejak Digital Tak Cemari Curriculum Vitae, Rawat Jempolmu Saat Berinternet
Sebelum tidur, lanjut Novindah, biasakan hapus semua riwayat cache dan cookies. Selain membuat ponsel tak keberatan memories, juga aman dari ancaman hacker. ”Lantas, biasakan akses website resmi yang aman. Juga, jangan tergoda kalau ada link yang menawarkan hadiah aneh dan berlebihan. Sudah banyak korban kasus penipuan digital dengan godaan macam itu,” ujarnya.
Novindah juga menyebut, pastikan jejak digital akun kita tak pernah melayani link yang menggoda dengan aplikasi perjudian, hoaks, dan pornografi yang membuat semangat belajar dan kreativitas berkarya yang positif justru tercemar. ”Waspada dan jauhi,” pesan Novindah dalam diskusi yang dipandu moderator Chichi Zakaria.
Sesuai tema webinar, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tolitoli Usman menambahkan, sikap bijak dan kreativitas saat mengakses internet akan menjadi penolak dan penghancur banyak konten negatif yang membanjiri ruang digital dan makin tak terbendung.
”Manfaatkan internet untuk mengakses dan menyebarkan konten-konten positif, baik itu konten pengetahuan, seni, budaya, agama, dan lainnya. Dengan begitu, internet dapat menjadi solusi agar anak, remaja, siswa dan juga santri, terbentengi dari beragam konten negatif yang menyerbu ruang digital tanpa kendali,” ujar Usman.
Usman menambahkan, internet akan jadi anugerah buat masa depan siswa kalau kita jadi pengendalinya. ”Jangan mau dikendalikan teknologi. Itu sinyal teknologi berisiko jadi musibah, kalau kita jadi budaknya,” pungkas Usman, yang mengupas dari sisi etika digital.
Untuk diketahui, webinar seperti dihelat di Tolitoli ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dilaksanakan sejak 2017. Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024, berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring.