- Istimewa
Bahayakan Lingkungan Sekitar Candi Borobudur, Gemabudhi Tolak Penerbangan Lampion Waisak
tvOnenews.com - Menyikapi agenda rutinan penerbangan lampion yang dilakukan pada momentum Waisak, Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi) menyatakan penolakan karena dapat membahayakan lingkungan sekitar Candi Borobudur.
Acara pelepasan lampion yang diterbangkan di Kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, disarankan untuk tidak lagi dilakukan. Selain berisiko merusak bebatuan dan mengotori bangunan candi, lampion juga membahayakan lingkungan infrastruktur di sekitar kawasan bersejarah.
Anes Dwi Prasetya selaku Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan keanggotaan DPP Gemabudhi menyatakan, di tengah isu kerusakan lingkungan dan cuaca ektrim yang terjadi di seluruh belahan dunia. Perubahan iklim yang terjadi akibat meningkatnya suhu bumi dan pemanasan global menjadi perhatian serius di Indonesia.
"Kita pun saat ini juga merasakan cuaca panas yang begitu ekstrim sehingga akan mudah membuat terbakar benda di sekitar terutama lampion ini,” kata Anes, Rabu (15/5), kepada wartawan.
Dampak penerbangan lampion menurutnya, dapat memicu terjadinya kebakaran hutan, gangguan penerbangan pesawat, padamnya listrik karena terbakarnya pusat tenaga listrik, hingga berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup di laut, karena lampion yang sudah diterbangkan ketika padam akan kembali ke darat, ataupun ke laut yang secara otomatis akan mengganggu ekosistem di dalamnya.
“Setinggi apa pun lampion diterbangkan, pasti akan jatuhnya ke bumi yang jelas membuat sampah dan meningkatkan kerusakan lingkungan,” ujarnya.
Beberapa kasus berturut-turut, ungkap Anes, terjadi ketika lampion jatuh ke pemukiman warga. Misalnya kata Anes, pada 2022 lalu sebuah lampion jatuh tepat di atap belakang rumah seorang warga di Cilacap. Beruntungnya api lampion tersebut berhasil dipadamkan sehingga dampaknya tidak begitu besar.