- Istimewa
Program S2 Sustainable and Green Finance NUS Banyak Diminati Mahasiswa Asal Indonesia
tvOnenews.com - Sebanyak 13 persen mahasiswa baru dari Indonesia tertarik di bidang Sustainable and Green Finance, di National University of Singapore (NUS) Business Schol. Hal itu mendorong dibukanya lebih banyak lagi beasiswa dan bantuan pendanaan program pascasarjana (Magister) bagi mahasiswa dari Asia Tenggara termasuk Indonesia untuk tahun ajaran 2025/2026.
Aaron Goh, Direktur Program MSc NUS Business School mengatakan hal ini membuka lebih banyak peluang bagi murid-murid dari Indonesia untuk mendapatkan pendidikan di Singapura.
“Agar dapat bertahan dalam dunia yang semakin tidak menentu, para pemimpin masa depan harus dibekali dengan pemikiran inovatif, soft skill, dan pengetahuan strategis supaya mereka dapat memberikan dampak yang berarti. Indonesia adalah negara di ASEAN yang sedang berkembang dan memiliki banyak pemimpin potensial, oleh karena itu kami berharap dapat menarik lebih banyak murid dari Indonesia untuk semua program kami.”
NUS juga mengumumkan bahwa pendaftaran untuk program Magister Sains (MSc) akan dibuka pada 1 Oktober 2024. Dari sebelas program MSc yang ada, kebanyakan murid Indonesia tertarik pada program MSc in Finance (Keuangan), MSc in Sustainable and Green Finance (Keuangan Hijau dan Berkelanjutan), MSc in Management (Manajemen) dan MSc in Strategic Analysis and Innovation (MSI) (Analisa Strategis dan Inovasi).
Salah satu program MSc yang paling populer di kalangan orang Indonesia adalah MSc in Sustainable and Green Finance, terbukti sebanyak 13% dari jumlah murid di angkatan terbaru datang dari Indonesia.
Program MSc lainnya yang tidak kalah populer adalah MSc in Strategic Analysis and Innovation (MSI). Angkatan pertama program tersebut akan lulus di tahun ini. Program ini sendiri berfokus pada bidang-bidang penting pada strategi dan inovasi, serta bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin yang efektif untuk menghadapi masa depan yang semakin kompleks. Program ini menarik peminat internasional dengan murid-murid dari sepuluh kawasan, termasuk Indonesia yang menjadi kelompok keempat terbesar.
“Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk keempat terbanyak di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat. Indonesia juga salah satu negara dengan populasi muda terbanyak yakni lebih dari 50% penduduknya berusia di bawah 30 tahun dengan rata-rata berusia 28 tahun. Upaya kami adalah untuk selalu menyatukan beragam talenta masa depan dari seluruh wilayah dan kami senang melihat pengalaman berharga yang diperoleh siswa Indonesia melalui program-program ini,” tambah Goh.