Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021/2022 menyebut, subsektor aplikasi dan gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 31,25 triliun pada 2021..
Sumber :
  • Istimewa

Gim Online dan e-Sport Jadi Subsektor yang Makin Menjanjikan di Era Digital

Senin, 20 Mei 2024 - 16:52 WIB

tvOnenews.com - Perkembangan industri gim di Indonesia dirasa cukup menggembirakan. Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021/2022 menyebut, subsektor aplikasi dan gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 31,25 triliun pada 2021. Subsektor ini menjadi subsektor dengan laju pertumbuhan tertinggi kedua (sebesar 9,17 persen) setelah subsektor televisi dan radio (9,48 persen). 

”Percapaian tersebut berdampak sangat baik pada peningkatan jumlah lapangan pekerjaan. Jumlah pekerja di subsektor aplikasi dan gim bertambah sebanyak 10.917 orang. Artinya, per 2021, ada sekitar 140.321 orang yang bekerja di subsektor menjanjikan ini.”

Pernyataan di atas diungkap oleh dosen Praktisi Bisnis Digital Universitas Jambi Riyanto, saat tampil sebagai pembicara dalam webinar literasi digital di Kabupaten Bengkalis, Senin (20/5). Diskusi virtual untuk segmen pendidikan itu digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau.

Riyanto mengatakan, perkembangan industri gim Indonesia terbaru, yaitu prestasi yang didapat gim lokal ”A Space for The Unbound” yang dirilis pada 19 Januari 2023, berhasil meraih penghargaan kategori ”Future Devision” dalam Japan Games Award 2022 yang diadakan di Tokyo Games Show. 

”Gim ini merupakan gim petualangan berlatar tahun 1990-an. Selain seru, gim yang mendapat ribuan ulasan positif dari gamers internasional ini turut memperkenalkan nilai-nilai keunikan Indonesia,” jelas Riyanto dalam dalam webinar yang dipandu moderator Nabila Amanda Putri itu.

Meskipun banyak memberikan benefit, lanjut Riyanto, bermain gim secara berlebihan dapat mengakibatkan kecanduan. Jika dilakukan secara berlebihan, gim juga berisiko terhadap kesehatan mata, kurang bersosialisasi tatap muka, berdampak pada kesehatan mental, gangguan otot dan persendian.

”Hal yang harus dilakukan, mengatur waktu bermain, gunakan kursi ergonomis, istirahatkan mata, kurangi kegiatan bermain sendiri, dan ikuti pedoman kesehatan,” rinci Riyanto dalam diskusi bertajuk ”Tren Game dan e-Sport di Era Digital” itu.

Riyanto menambahkan, penting untuk membagi dengan kegiatan sosial yang positif. ”Selain itu, pahami selalu literasi digital sebagai pedoman untuk bermedia digital yag positif,” pungkasnya di depan para pendidik dan siswa sekolah menengah yang mengikuti diskusi online dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.

Beberapa sekolah menengah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Bengkalis, di antaranya: SMPN 2 Talang Muandau, SMPN 1, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 8, SMPN 9 Bathin Solapan, SMAN 2 Bukit Batu, SMPN 1, SMAN 1 Siak Kecil, SMPN 1 Bukit Batu, SMPN2 dan SMAN 11 Mandau, dan SMAN 3 Pinggir. 

Dari perspektif berbeda, dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) Deny Yudiantoro mengingatkan akan bahaya kecanduan bermain gim. Bahaya kecanduan gim bisa insomnia, anti-sosial, agresif, males, terpapar radiasi, otak tidak berkembang, dan gangguan pendengaran.

”Meski begitu, e-Sport juga bermanfaat bagi siswa untuk melatih fokus, daya ingat dan navigasi, komunikasi bahasa asing, jiwa sportivitas, dan pengambilan keputusan yang strategis,” imbuh Deny Yudiantoro.

Sementara, Instruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional Wedi Hartoyo menyebut ada banyak jenis aplikasi gim online di ranah digital. Meski begitu, ia berpesan agar para siswa memainkan permainan yang sesuai dengan budaya Indonesia dan nilai-niai Pancasila. ”Hindari permainan bersifat perjudian, melanggar etika kesopanan, dan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,” imbuhnya.
 
Untuk diketahui, webinar seperti dihelat di Kabupaten Bengkalis ini, merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dilaksanakan sejak 2017. Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024, berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring.(chm)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
01:38
04:29
02:27
07:31
02:32
Viral