- tvOne
Haikal Hassan ke Habib Kribo saat Debat Panas di Catatan Demokrasi: Enggak Sanggup Tanggapi Bahasa Habib Kasar Gini
Jakarta - Penceramah Haikal Hassan dan Habib Zen Assegaf alias Habib Kribo debat panas dalam program Catatan Demokrasi di tvOne saat membahas proses hukum yang menjerat Habib Bahar bin Smith.
Perdebatan sengit Haikal Hassan dengan Habib Kribo menjadi trending nomor 1 di YouTube, Kamis (6/1/2022).
Awalnya, Habib Zen menyampaikan pendapatnya soal kasus Bahar Smith. Dia menyebut Habib Bahar dan Habib Rizieq Shihab (HRS) sebagai gerombolan radikal. Meski sama-sama bergelar habib, lelaki berambut keriting ini dengan tegas tidak akan menyebut yang salah itu benar.
"Sekalipun saya ini juga habib, saya tidak akan benarkan habib. Itu saya punya sikap. Bagi saya, Rizieq itu bukan islami dan dia menghina Nabi," ujar Zen Assegaf tegas.
Menurutnya, gerakan yang dilakukan Habib Bahar dan Habib Rizieq tak terlepas dari politik. Pengikut mereka, menurut Habib Kribo, dimanfaatkan untuk segelintir orang meraih kekuasaan.
"Gerakan ini bukan islami dan diturunkan oleh Bahar ini. Dia kan sering mengklaim atas nama habib, jadi Bahar dan Rizieq ini tidak bisa dilepaskan dari etnisnya. Kalau bukan habib, gak ada yang ikut. Habib-habib ini dijadikan jargon oleh orang-orang badut politik untuk kekuasaan," tambahnya.
Zen Assegaf menyebut proses hukum terhadap penceramah berambut panjang pirang itu sudah tepat. Dia bahkan menduga, teror kepala anjing yang dikirim ke pondok pesantren Bahar Smith adalah rekayasa.
"Itu bisa jadi cuma sandiwara dia. Kalau mau teror, pukul saja di luar. Bisa aja anjing itu dikirim dia. Ini orang-orang enggak benar. Saya boleh dong juga menduga, bisa aja dikirim (sendiri). Ini semua adalah rekayasa. Bahar ini ada sutradaranya, bukan jalan sendiri. Ada yang mengatur," ujar Zen.
Dia menambahkan, gerakan yang dilakukan Bahar Smith bisa mengancam persatuan.
"Bahar ini bahaya. Untuk NKRI ini bahaya. Dia menggiring orang. Orang awam disuruh ikut," kata Habib Kribo. "Enggak usah habib didewa-dewakan, semua sama saja. Ini ada kultus-kultus yang salah. Kenapa bahaya Bahar ini, karena orang awam ikut. Nanti dibumbuin enggak dapat syafaat."
Sementara Haikal Hassan menilai, pemerintah seharusnya bisa melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai fasilitator dalam menangani perkara Habib Bahar.
"Sejak kapan kita menghakimi orang di meja, si A salah, si B nggak benar, C sesat, sejak kapan?" tutur Haikal.
Menurutnya, jika ada penceramah yang bahasanya kurang pas maka bukan dengan langsung ditangkap polisi. Ia menyayangkan proses tersebut.
"Harusnya bukan proses penangkapan lebih dulu, dialog. Sejak kapan kita kehilangan kesempatan untuk dialog? karena ada pembiaran," jelas Haikal.
Menurutnya, dengan dialog maka akan menyelesaikan semua masalah dan menghilangkan kecurigaan.
"Andai kata apa yang dikatakan Habib Bahar itu kemarin salah, kemudian ada masalah dengan Pak Dudung kemudian didudukkan dengan MUI, cantik sekali," tutur Haikal. Dia menekankan seharusnya semua pihak sudah berpikir ke arah sana untuk dialog. "Kalau sekarang ditutup dialog ini dengan narasi dari Habib Zen, penutupnya itu nggak indah, tidak mencerminkan sebuah persatuan. Begitu loh," kata Haikal.
Habib Zen langsung menyanggah dan memotong penjelasan Haikal. Dia heran dengan saran Haikal agar dilakukan dialog terlebih dulu.
"Mau dialog bagaimana? Kalau Bahar punya kuping, punya akal, banyak orang yang nggak suka. Loh, ada NU yang dukung dia? Apa NU itu goblok? Habib Quraish dukung dia? apa Habib Quraish goblok?" ujar Habib Zen.
Dia bilang kalau Habib Bahar punya telinga dan hati bersih maka sebaiknya berhenti saja. Haikal pun merespons omongan lawan bicaranya itu. Dia menyoroti bahasa Habib Zein yang kasar. Ia mengaku malas menanggapinya.
"Saya nggak sanggup nih tanggapi bahasa Habib Zen yang kasar gini," sebut Haikal.
"Kok, kasar bagaimana? Anda membela Bahar," jawab Habin Zein. Bahar Smith selama ini dikenal keras dan kerap menggunakan kata-kata kasar dalam ceramahnya.
"Nggak, nggak," kata Haikal.
"Anda memperalat habib, anda menjual habib," ujar Habib Zen.
"Nggak, nggak," tutur Haikal sambil terus menggelengkan kepalanya.
Habib Zen kemudian meminta agar Haikal jangan bersilat lidah.
"Saya tahu. Anda pernah mengatakan keturunan Nabi itu kafir loh," sebut Habib Zen.
"Loh, itu fitnah, fitnah," tutur Haikal.
"Anda bicara bapaknya Imam 'Ali kafir. Saya buktikan, saya buktikan," kata Habib Zen.
"Itu fitnah, fitnah," tegas Haikal. Habib Zen kembali menuding Haikal menjual habib.
Melihat pembicaraan di luar konteks, akhirnya perdebatan disetop oleh presenter Catatan Demokrasi. Presenter juga meminta agar Habib Zen dan Haikal menahan argumennya.
(act)