- Dewi Rina
Ratusan Pedagang Pasar Induk Kota Bojonegoro Menolak Direlokasi
“Kita tetap menolak, karena masih banyak hal mendasar yang perlu dikomunikasikan dengan instansi terkait,” tegasnya.
Menurut Sukemi selaku Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro, mengungkapkan bahwa pelaksanaan pengundian untuk tempat bagi pedagang di pasar wisata akan tetap dilakukan sesuai jadwal.
Kami sudah bilang kan, pedagang yang lesehan , TBS dan PKL Matoh bersedia pindah dan yang didalam pasar juga ada yang mau pindah, jangan ditakut-takuti,” ujar Sukemi. Saya tidak menyatakan tetap disana, saya dan pemkab peduli dengan pedagang. Bagi yang menolak beda pendapat biarkan saja,” tandas sukemi.
Sementara Sukur Priyanto, Wakil DPRD Bojonegoro berharap kepala dinas konsisten dengan pernyataanya yang tidak akan memaksa memindah para pedagang yang menolak direlokasi. Dalam waktu dekat akan mengundang berbagai pihak untuk mendapatkan solusi yang terbaik termasuk memikirkan tata ruang penghijauan disekitaran kota.
Ditegaskan Sukur,” tugas kita sebagai Pemkab dan DPRD Bojonegoro untuk memikirkan nasib para pedagang pasar yang jumlahnya ribuan yang menjadi penompang ekonomi keluarganya. Apalagi mereka baru bangkit dari keterpurukan kondisi pandmei covid-19.
Disayangkan pak kemi dimasa jabatannya tidak ada komunikasi dengan pedagang pasar. Adapun pertemuan setahun lalu tidak pernah dilontarkan akan ada pemindahan pasar kota, jangan plin-plan, “ tegas Sukur Priyanto.
Diketahui sebelumnya, ratusan pedagang pasar induk Bojonegoro menolak rencana relokasi pasar. Mereka juga menyampaikan rasa kecewa pada Bupati Anna Mu'awanah yang hingga hari ini belum pernah menemui para pedagang yang menolak tersebut. (dewi rina/ade)