Pedagang Pasar Induk Bojonegoro Saat Undian Relokasi Pasar.
Sumber :
  • Dewi Rina

Ratusan Pedagang Pasar Induk Kota Bojonegoro Menolak Direlokasi

Jumat, 7 Januari 2022 - 02:17 WIB

Bojonegoro, Jawa Timur - Situasi hearing yang dilakukan puluhan pedagang pasar induk Kota Bojonegoro dengan DPRD dan Dinas Perdagangan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur nyaris ricuh. 

Kericuhan hampir terjadi  disaat Sukemi selaku Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro masih ngotot akan melaksanakan pengundian untuk tempat bagi pedagang di Pasar Wisata sesuatu jadwal yang telah dibuat, sedangkan ratusan pedagang pasar induk masih bersikukuh menolak relokasi pasar tersebut.

Ditengah – tengah diskusi hearing tersebut, ada salah satu pedagang sempat emosi berteriak dan emosi mengangkat tangannya menunjuk-nunjuk kadis Disdag. Bahkan Wakil DPRD Sukur Priyanto dan Anggota Komisi B juga ikut tersulut emosi atas pernyataan yang disampaikan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro, Sukemi.

Hearing yang dilaksanakan di Gedung DPRD Bojonegoro tersebut berlangsung hampir lima jam belum menemukan kesepakatan bersama. Puluhan pedagang yang mewakili hearing tersebut dikonfirmasi Tvonenews.com mengaku belum puas atas hasil hearing tersebut.

Salah satu pedagang ditemui Tvonenews.com ditemui usai hearing mengungkap bahwa belum merasa puas atas pernyataan yang disampaikan Kadis Disdag dan DPRD Bojonegoro.

Karena itu, pihaknya menginginkan waktu eksra untuk memikirkan solusi yang dapat membuat pedagang merasa aman dalam berdagang dan aman bagi pemerintah daerah.

Pihaknya juga mempertegas bahwa akan tetap menolak dengan relokasi tersebut, karena menurutnya masih banyak hal yang perlu dibicarakan.

“Kita tetap menolak, karena masih banyak hal mendasar yang perlu dikomunikasikan dengan instansi terkait,” tegasnya.

Menurut Sukemi selaku Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro, mengungkapkan bahwa pelaksanaan pengundian untuk tempat bagi pedagang di pasar wisata akan tetap dilakukan sesuai jadwal.

Kami sudah bilang  kan, pedagang yang lesehan , TBS dan PKL Matoh bersedia pindah dan  yang didalam pasar juga ada yang mau pindah, jangan ditakut-takuti,” ujar Sukemi.  Saya tidak menyatakan tetap disana, saya dan pemkab peduli dengan pedagang.  Bagi yang menolak beda pendapat biarkan saja,” tandas sukemi.

Sementara Sukur Priyanto, Wakil DPRD Bojonegoro berharap kepala dinas konsisten dengan pernyataanya yang tidak akan memaksa memindah para pedagang yang menolak direlokasi. Dalam waktu dekat akan mengundang berbagai pihak untuk mendapatkan solusi yang terbaik termasuk memikirkan tata ruang penghijauan disekitaran kota.

Ditegaskan Sukur,” tugas kita sebagai Pemkab dan DPRD Bojonegoro untuk memikirkan nasib para pedagang pasar yang jumlahnya ribuan yang menjadi penompang ekonomi keluarganya. Apalagi mereka baru bangkit dari keterpurukan kondisi pandmei covid-19.

Disayangkan pak kemi dimasa jabatannya tidak ada komunikasi dengan pedagang pasar.  Adapun  pertemuan setahun lalu tidak pernah dilontarkan akan ada pemindahan pasar kota, jangan plin-plan, “ tegas Sukur Priyanto.

Diketahui sebelumnya, ratusan pedagang pasar induk Bojonegoro menolak rencana relokasi pasar. Mereka juga menyampaikan rasa kecewa pada Bupati Anna Mu'awanah yang hingga hari ini belum pernah menemui para pedagang yang menolak tersebut. (dewi rina/ade)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:33
07:01
06:26
01:11
02:39
02:22
Viral