- Istimewa
Guru dan Siswa Perlu Literasi untuk Tingkatkan Hak dan Tanggung Jawab di Dunia Digital
tvOnenews.com - Literasi digital bagi guru dan peserta didik, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab di dunia digital. Pentingnya literasi digital bagi tenaga pendidik dan peserta didik, diyakini mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses pembelajaran.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tanah Datar Januar Pempri mengungkapkan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital di Kabupaten Tanah Datar, Kamis (30/5). Diskusi untuk segmen pendidikan yang diikuti siswa dan tenaga pendidik itu, diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat.
Januar mengatakan, pentingnya literasi digital bagi tenaga pendidik dan peserta didik (siswa), juga berguna untuk mempersiapkan siswa di masa depan, di samping meningkatkan kualitas pengajaran. ”Kemajuan dunia teknologi informasi dan komunikasi begitu pesat, dunia pendidikan harus mengikuti perkembangan itu jika tak ingin ketinggalan,” tegasnya dalam diskusi virtual yang dipandu moderator Devi Anggraeni itu.
Dalam diskusi bertajuk ”Belajar Hak dan Tanggung Jawab di Dunia Digital”, Januar menyebut manfaat literasi digital bagi guru, di antaranya meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran, dan akses ke sumber pembelajaran lebih luas.
”Selain itu, kemampuan diferensiasi pembelajaran, kolaborasi dan berbagi dengan sesama guru, pemantauan dan evaluasi pembelajaran, sarana pelatihan dan sertifikasi guru,” rinci Januar Pempri.
Adapun bagi siswa, lanjut Januar, literasi digital akan meningkatkan akses ke informasi dan pembelajaran yang lebih luas, pembelajaran interaktif dan menarik, pengembangan keterampilan teknologi, pembelajaran mandiri dan kolaboratif, serta persiapan untuk karier masa depan.
Penerapan penguatan literasi digital di setiap jenjang pendidikan, sambung Januar, memungkinkan para peserta didik dapat menggunakan ponsel pintar mereka bukan hanya sebagai alat untuk berinteraksi di media sosial. Tetapi juga sebagai akses untuk menjelajahi berbagai literatur yang tersedia di platform perpustakaan online.
”Juga, melatih peserta didik dalam penggunaan teknologi dengan tujuan yang lebih bermanfaat, dan sebagai pusat dalam mengoptimalkan pendidikan di era teknologi saat ini,” pungkas Januar Pempri di depan para pendidik dan siswa sekolah yang mengikuti diskusi online ini dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Beberapa sekolah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Tanah Datar, di antaranya: SDN 11 Sungayang, SDN 17 Batipuah Baruah, SDN 20, SDN 25 Baringin, SDN 05 Batu Bulek, SDN 06 Pandai Sikek, SDN 07 Andaleh, SDN 01, SDN 21 Koto Laweh, SDN 30 Singgalang, SDN 04 Sumpur, SDN 12 Atar, SDN 13 Tanjuang Barulak, SMPN 2 Lintau Buo, SMPN 1 Sungayang, SMPN 1, SMPN 3 Salimpaung, dan SMPN 2 Batipuh.
Dari perspektif berbeda, pengembang teknologi pembelajaran Hamzar Hasfat mengatakan, hak dan tanggung jawab di dunia digital dapat dilakukan dengan cara siswa memiliki kompetensi literasi digital terkait kecakapan digital (digital skills).
”Kompetensi kecakapan digital itu meliputi pemahaman perangkat keras dan lunak, koneksi internet, jenis platform dunia digital (website), mesin pencarian, aplikasi percakapan dan media sosial, serta transaksi online,” jelas Hamzar Hasfat.
Hak dan tanggung jawab di dunia digital, menurut CEO Bizbuzz Indonesia Junaedi Akbar, perlu memahami identitas digital dan perlindungan data pribadi di platform digital. ”Identitas yang tak terlihat seperti PIN, OTP, Password, Two Factor Authentication, sangat penting kita jaga sebagai kunci rahasia penjaga keamanan, supaya tidak ada orang yang bisa masuk ke platform digital kita,” pungkasnya.
Untuk diketahui, webinar seperti dihelat di Kabupaten Tanah Datar - Sumbar ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), yang dilaksanakan sejak 2017. Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024, berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring.
Meningkatkan kecakapan warga masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 jiwa penduduk Indonesia.(chm)