- Antara
Harus Berpikir Kritis dan Analitis untuk Jadi Pengguna Media Sosial yang Bijak
”Kreatif juga berarti berpikir di luar kebiasaan, atau memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan kreativitas dan keterlibatan,” kata Mei Santi di depan para pendidik dan siswa sekolah menengah yang mengikuti diskusi online dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Sekolah menengah di Kabupaten Magetan yang mengikuti kegiatan nobar di ruang kelas, di antaranya: SMPN 1, SMPN 2 Barat, SMPN 3, SMPN 4 Magetan, SMPN 1 Sidorejo, SMPN 1 Panekan, SMPN 1 Takeran, SMPN 1 Poncol, SMPN 1, SMPN 2 Parang, SMPN 1 Plaosan, SMPN 1 Ngariboyo, dan SMP IT AL Jahra.
Dari perspektif berbeda, musisi Mia Marcellina mengatakan, sebagai pelantar digital yang memfasilitasi pengguna untuk saling berinteraksi atau berbagi konten tulisan, gambar, foto, video, media sosial telah menjadi gaya hidup.
”Pengguna media sosial yang bijak, kreatif, dan inovatif harus memiliki kompetensi keamanan digital. Menjaga privasi atau kebebasan informasi pribadi dari perhatian yang tidak diinginkan, dan keamanan atau kebebasan data dari potensi ancaman,” jelas Mia Marcellina.
Sementara, menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magetan Irawan, bijak, kreatif, dan inovatif di media sosial juga bermakna harus mampu melakukan tindakan etis terkait konten negatif, seperti perundungan (cyberbullying), ujaran kebencian, dan hoaks.
”Lakukan analisis, verifikasi, dan tidak ikut menyebarkan konten negatif, dan sebaliknya produksi konten positif dan bermanfaat,” tegas Irawan.