Dok. sidang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.
Sumber :
  • Istimewa

Rudyono Darsono soal Film Vina: Hantu Saja Cari Keadilan, Saking Sulit dan Mahalnya!

Rabu, 12 Juni 2024 - 13:22 WIB

Adapun Rudyono dan pimpinan UTA'45 Jakarta lainnya, hari ini khusus hadir dalam sidang lanjutan perkara pemblokiran SABH Yayasan di PTUN Jakarta. Mereka hadir guna mendengar alasan Basarah mengajukan pemblokiran. Sebelumnya, Basarah diminta hadir ke persidangan oleh pihak Kemenkumham. Namun, kata Rudyono, Basarah tidak hadir hari ini. 

"Kita (pimpinan UTA '45 Jakarta hadir di persidangan hari ini) ingin jumpa dengan Pak Ahmad Basarah, apa sih motifnya? Karena secara hukum, secara undang-undang alumni tidak mempunyai hubungan langsung dengan universitas swasta dengan yayasan swasta, kita tidak pernah dibiayai apa pun oleh alumni," ungkap  Rudyono. 

Rudyono pun mengungkapkan ada 200-an alumni yang berencana menggugat Basarah dan Kemenkumhan tentang pencemaran nama baik dan penyalahgunaan wewenang, karena membawa-bawa nama alumni untuk meminta pemblokiran SABH Yayasan dan melakukan blokir tanpa mengikuti aturan hukum yang berlaku. Rudyono menegaskan pihaknya tak ingin terlibat dalam perselisihan antar alumni itu. 

Lebih lanjut, Rudyono mempertanyakan alasan pihak Kemenkumham yang memblokir SABH Yayasan, dengan dalih hendak melindungi kepengurusan Rudyono. Meski berterima kasih, Rudyono menegaskan pihaknya tak memerlukan perlindungan semacam itu. Sebab ia sudah menyatakan mundur dari jabatannya saat ini. 

"Kepengurusan saya dilindungi Kemenkumham, saya terima kasih, tapi jujur sudah cukup lah pengabdian saya,, ga ush di perpanjang lagi" kata dia.
 
Rudyono mengatakan, mundurnya ia lantaran dirinya merasa pengabdian untuk Universitas sudah cukup. Ia pun yakin penggantinya akan lebih mampu mengembangkan kampus UTA'45 menjadi lebih baik dan besar lagi. Karena pengganti Sayapun mempunyai kwalitas yang Saya yakini lebih baik dari Saya dalam hal Nasionalisme dan kepemimpinan.

"Saya sudah 14 tahun menjadi orang nomor satu di Universitas 17 Agustus 1945. Saya merasa pengabdian saya sudah cukup lah. Saya membangun kampus yang dulu di sebut Untag itu dari rawa, tidak ada satu orang pun yang memperhatikan itu. Apalagi yang katanya alumni ya, pada saat itu tidak ada," papar dia. 

Berita Terkait :
1
2
3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:04
02:15
03:41
21:38
05:31
10:05
Viral