- Istimewa
Kuasai 14 Mineral, MIND ID Dukung Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Oleh karena itu, Dilo berpendapat kondisi ini perlu disikapi dengan penerbitkan regulasi yang mengatur tata kelola dan tata niaga mineral kritis dan strategis di dalam negeri.
“Kita juga perlu mengontrol demand supply dunia. Apalagi kita sebagai pemain utama dalam konteks supply chain (komoditas mineral) dunia. Makanya (misalnya) begitu timah RKAB tersendat, harga (di pasar dunia) langsung naik,” terangnya.
Sementara itu, Senior Vice President Macquarie Group Dony Setiady menyebut Indonesia, melalui MIND ID, memiliki peluang dalam pengembangan mineral kritis.
"Kalau kita melihat dari sisi MIND ID resourcesnya sudah cukup banyak dan kita lihat Indonesia di tahun 2023 sudah menyuplai 55 persen kebutuhan nikel global dan pada 2029 diprediksi akan meningkat 75 persen sampai 80 persen," kata Dony.
Menurutnya, peran Indonesia sangat krusial dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik global.
Selain peningkatan permintaan global untuk nikel, permintaan untuk komoditas mineral lain seperti tembaga pun juga diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya.