Alun-alun Selatan Kota Pagar Alam, Sumsel, berubah menjadi lautan manusia, Sabtu (29/6) malam..
Sumber :
  • Istimewa

Hadiri Diskusi Literasi Digital Kominfo, Warga Pagar Alam Diajak Jadi Netizen Bijak

Minggu, 30 Juni 2024 - 08:34 WIB

tvOnenews.com - Alun-alun Selatan Kota Pagar Alam, Sumsel, berubah menjadi lautan manusia, Sabtu (29/6) malam. Mereka hadir untuk mengikuti diskusi literasi digital yang dimeriahkan oleh sederet artis ibu kota, seperti musisi Tri Suaka, Dodhy Kangen Band, Syahriadi D’Academy 5, dan pedangdut Riecha Monicha.

Mengusung tema ”Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial”, diskusi luring (offline) yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama komunitas pemuda setempat itu, bertujuan untuk memberikan edukasi sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat agar bijak dalam bermedia sosial. Diskusi yang dikemas dengan format talkshow itu, ’chip in’ di acara Besemah Expo 2024, dalam rangka peringatan HUT ke-23 Kota Pagar Alam.

Mengawali diskusi, musisi Tri Aji Suaka mengatakan, media sosial dapat digunakan untuk membangun atau mengelola citra diri ataupun merek (brand) tertentu. Citra yang baik hanya dihasilkan oleh cara pengelolaan yang benar dan baik pula, sehingga menghasilkan banyak keuntungan.

”Penggunaan media sosial untuk branding karena memiliki jangkauan cepat dan luas, interaksi langsung dengan audiens, dan membuka peluang baru dalam karier dan inovasi,” tutur Tri Aji Suaka dalam diskusi yang dipandu moderator Hafiz Ramadhan itu.

Meski begitu, agar sukses melakukan branding, menurut Tri Suaka, warganet harus menentukan tiga hal utama, yakni tujuan (goal), audiens, dan konten. ”Tentukan tujuan yang ingin dicapai dalam mem-branding diri. Misalnya, ingin jadi influencer-kah, atau ahli bidang profesi tertentu,” tegas Tri Aji Suaka.

Kemudian, lanjut Tri, warganet perlu menetapkan target audiens yang ingin disasar atau dijangkau. ”Misalnya apakah pencinta musik, atau ibu-ibu yang suka masak? Yang pasti, jenis konten yang dibagikan akan berbeda,” tandas Tri Aji Suaka.


Tri Suaka menambahkan, pemilihan platform yang tepat juga dapat mencerminkan bentuk konten, dan jenis audiens yang diperoleh dalam bermedia sosial. Karena, setiap platform media sosial memiliki perbedaan karakter dan audiensnya.

”Instagram (visual dan lifestyle), Twitter (berita dan percakapan), YouTube (konten video panjang), Linkedin (jaringan profesional), TikTok (video pendek dan tren cepat), Facebook (audiens luas dan grup komunitas). Buat konten menarik, konten berkualitas, dan konsisten posting sesuai platform media sosial,” pungkas Tri Aji Suaka.

Diskusi yang dimeriahkan dengan hiburan artis ibu kota ini, juga dihadiri sejumlah kelompok masyarakat (komunitas) di Pagar Alam. Di antaranya, Komunitas Trail Adventure, Himpunan Pariwisata Indonesia, Komunitas UMKM Dapur Rizig Pagar Alam, Komite Ekonomi Kreatif, Komunitas UMKM Aniasi, serta masyarakat Pagar Alam dan sekitarnya.

Dari perspektif berbeda, Runner Up IV Putri Indonesia 2019 Helvanda mengatakan, bijak bermedia sosial harus mampu dan sigap melawan berita palsu (hoaks). Bentuk hoaks biasanya tidak ada sumber yang jelas, judul sensasional dan provokatif, informasi tidak konsisiten, gambar atau audio yang direkayasa, dan mendesak untuk disebarluaskan.

”Untuk melwan hoaks, verifikasi informasi, jangan sebarkan sebelum verifikasi, edukasi diri dan orang lain, berikan klarifikasi informasi kebenaran, serta berpikir kritis dan rasional,” rinci Helvanda.

Sementara Kapolres Pagar Alam AKBP Erwan Aras Genda mengingatkan warganet untuk menghindari modus penipuan digital, maupun pencurian data informasi pribadi. ”Hati-hati terhadap pesan tak dikenal, tawaran melalui media sosial, dan link lampiran yang mencurigakan,” jelasnya.

Tips bila menjadi korban penipuan, menurut Erwan, segera laporkan kejadian, amankan akun Anda, monitor akun keuangan, lindungi informasi pribadi, dan perbarui keamanan. ”Jika perlu, konsultasi dengan pengacara dan ambil tindakan hukum,” tegas Erwan Aras Genda.

Untuk diketahui, diskusi luring seperti digelar di Pagar Alam ini berada di bawah naungan program besar: Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. 

Sampai dengan akhir 2023, program #literasidigitalkominfo tercatat telah diikuti sebanyak 24,6 juta yang dimulai sejak 2017. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.(chm)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
43:11
04:17
01:49
02:45
04:20
Viral