Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., memaparkan makna 'fi sabilillah' dalam istilah asnaf atau golongan yang berhak menerima zakat pada acara Muzakarah Zakat Nasional (MZN) ke-2 2024..
Sumber :
  • BAZNAS RI

Hadiri MZN di Malaysia, Ketua BAZNAS RI Paparkan Makna Fi Sabilillah dalam Asnaf Zakat

Rabu, 3 Juli 2024 - 10:23 WIB

tvOnenews.com - Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., memaparkan makna 'fi sabilillah' dalam istilah asnaf atau golongan yang berhak menerima zakat pada acara Muzakarah Zakat Nasional (MZN) ke-2 2024. 

Kegiatan tersebut diselenggarakan di Bangi Resort Hotel, Bandar Baru Bangi dan Bilik Senat, Bangunan Canselori, Universiti Kebangsaan Malaysia, Bangi, Malaysia, Selasa, (2/7/2024). Turut hadir perwakilan para ahli dan pegiat zakat dari berbagai negara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Singapura

Dalam diskusi panel bertajuk 'Asnaf Fisabilillah Dalam Memenuhi Keperluan Ummah Hari Ini: Limitasi dan Keluwesannya', Kiai Noor menjelaskan, salah satu golongan yang berhak menerima zakat adalah asnaf "fi sabilillah”. Secara harfiah, "fi sabilillah" berarti "di jalan Allah," yang mencakup berbagai upaya yang dilakukan untuk kepentingan agama dan kemaslahatan umat. 

Kiai Noor menjelaskan, salah satu interpretasi klasik yang menonjol tentang makna "fi sabilillah" adalah mencakup mereka yang terlibat dalam jihad atau peperangan demi mempertahankan agama dan negara. 

"Dalam konteks ini, zakat diberikan untuk mendukung mereka yang berperang di jalan Allah, baik dalam bentuk persiapan fisik, perlengkapan, maupun dukungan finansial lainnya, seperti yang disebut dalam satu hadits Nabi, "Kalian semua pulang dari sebuah pertempuran kecil menuju pertempuran besar. Lalu ditanyakan kepada Rasulullah saw. Apakah pertempuran besar wahai Rasulullah? Rasul menjawab "jihad (memerangi) hawa nafsu,” jelasnya. 

Menurut Kiai Noor, Rasulullah SAW menyebut Jihad asghar dan jihad akbar. Jihad asghar adalah peperangan, sedangkan Jihad akbar adalah Jihad hawa nafsu yang artinya sangat luas. 

"Permasalahan  saat ini adalah penjajahan hawa nafsu, permasalahan maraknya kejahatan ekonomi, kekuasaan politik, pemikiran yang lepas dari agama, peradaban dan kebudayaan yang sekuler, sehingga upaya menggali mengeksplorasi, menemukan keilmuan adalah juhd, ijtihad,sehingga mujahid fi ilm, mujtahid adalah jihad fi sabilillah," terang Kiai Noor. 

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral