Ketua KPU Hasyim Asy'ari melakukan tindak asusila terhadap Cindra Aditi.
Sumber :
  • Kolase tim tvOnenews.com

Terang-terangan Bela Mantan Ketua KPU soal Kasus Asusila, Farhat Abbas: Hasyim Asy'ari dan Cindra Aditi Saling Suka

Minggu, 7 Juli 2024 - 15:47 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ketua KPU Hasyim Asy’ari dituduh terlibat dalam kasus tindakan asusila dengan CAT, yang membuat publik terkejut. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI memecat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari terkait kasus dugaan asusila.

"Menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada teradu Hasyim Asy'ari selaku ketua merangkap anggota Komisi Pemilihan Umum RI terhitung putusan ini dibacakan," kata Ketua DKPP RI Heddy Lugito dalam sidang pembacaan putusan di Kantor DKPP RI, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Berbeda dengan mayoritas elemen masyarakat yang mengkritik mantan Ketua KPU Hasyim Asy'ari, pengacara kondang Farhat Abbas memiliki sudut pandang yang berbeda terkait skandal tersebut.

Abbas mulanya mengungkapkan keprihatinannya terkait munculnya skandal tersebut.

Pasalnya, dirinya menilai Hasyim Asy'ari merupakan sosok yang sukses menjalankan kelancaran Pemilu Serentak 2024.

"Saya turut prihatin seorang Ketua KPU yang berhasil menyelenggarakan Pemilu 2024 tiba-tiba harus gagal dalam proses persidangan Dewan Kehormatan," kata Abbas seperti dikutip dari kanal YouTube Uya Kuya TV Minggu (7/7/2024).

Menurutnya, CAT bukan merupakan korban dalam kasus tersebut.

Pasalnya, skandal tersebut terjadi lantaran adanya saling menyukai satu sama lain.

Abbas lantas menduga korban Cindra Aditi Tejakinkin alias CAT melaporkan Hasyim ke DKPP lantaran tidak mendapatkan yang telah dijanjikan oleh sang mantan Ketua KPU tersebut.

Dirinya juga menyarankan agar Hasyim melakukan upaya hukum sebagai pembelaan.

"Pelakunya dia gitu (melaporkan red.) karena dia enggak mendapatkan semua itu," ujarnya.

"Menurut saya Pak Hasyim harus melakukan suatu upaya hukum karena DKPP ini hanya mengulang-ulangi aja kasus-kasus," ungkapnya.

Selain itu, Abbas juga menyoroti adanya kejanggalan petugas PPLN berinisial CAT yang dianggap sebagai korban asusila Hasyim.

Pasalnya jika merasa menjadi korban pelecehan kata Abbas, CAT seharusnya melaporkannya ke polisi bukan ke DKPP.

Atas dasar itu mengapa CAT lebih memilih melaporkan Hasyim ke DKPP ketimbang ke kepolisian lantaran tidak memiliki bukti dugaan pelecehan.

"Ya ini adalah cara-cara dia untuk menjatuhkan...harus diteliti apa penyebabnya, kalo dia berani harusnya di Polisi bukan di DKPP," ucapnya.

"Saya pikir dia gak akan mampu membuktikan karena dia dewasa bukan anak kecil," lanjutnya.

Abbas juga menyoroti sikap DKPP yang justru menyidangkan Hasyim soal tindak asusila, bukan dugaan ketidaknetralan KPU pada Pemilu Serentak 2024.

"Harusnya dia (DKPP red.) konsen pada ketidaknetralan Pemilu ini malah (menyidangkan soal red.) asusila, jangan-jangan DKPP ada masalah dengan Hasyim Asy'ari," katanya.

Tak hanya itu, Abbas juga mempertanyakan mengapa CAT terbuai dengan janji yang dilontarkan oleh Hasyim.

Pasalnya, janji tersebut berada di luar keterbatasan sang mantan Ketua KPU.

Dirinya lantas menduga bahwa CAT akan melakukan pemerasan terhadap Hasyim Asy'ari.

"Kan ini janji-jani juga orangnya harus ngerti, bahwa janji ini ada yang batas kewajaran jangan kita nilai bahwa Pak Hasyim menjanjikan orang bahwa gajinya kurang ini orang juga kenapa menyodorkan Pak Hasyim berjanji dengan keterbatasan itu," ucapnya.

"Nah di sini kelihatan konspirasi jahat yang mungkin di belakang ada orang tuanya, ada keluarganya atau teman-temannya," tuturnya. (ebs)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:56
02:26
00:41
01:23
01:52
05:00
Viral