- Istimewa
Kolaborasi dengan IDI, Hansaplast Luncurkan Program Ini untuk 50 Ribu Anak Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com - PT Beiersdorf Indonesia (Hansaplast) menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meluncurkan program “Anak Siaga Tanggap Rawat Luka” di Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2024).
Program tersebut dihadirkan sebagai wujud komitmen Hansaplast dalam mengedukasi pentingnya pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), khususnya kepada anak-anak.
Program yang digagas Hansaplast bersama IDI itu merupakan rangkaian edukasi mengenai pertolongan pertama pada luka untuk menjangkau 50.000 anak usia sekolah.
Senior Brand Manager Health Care PT Beiersdorf Indonesia Yosephine Caroline mengatakan, program tersebut menyasar anak usia sekolah dasar (SD) di 250 SD yang tersebar di lima provinsi Indonesia.
“Jumlah anak yang diedukasi pada 2024 meningkat lebih dari 10 kali lipat dibandingkan periode 2023. Selain itu, Hansaplast juga melaksanakan beberapa “Social Mission” dengan mengadakan edukasi Anak Siaga Tanggap Rawat Luka melalui media sosial (medsos),” ujar Yosephine.
Upaya Bersama Membangun Indonesia Sehat 5.0 Artikel Kompas.id Baca juga: Hansaplast Rilis Plester Rol Kertas Hypoallergenic dan Bebas Latex Yosephine melanjutkan, lima provinsi yang disasar pelaksanaan program edukasi tersebut, yakni Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Sumatera Utara (Sumut), Jawa Tengah (Jateng), dan Kalimantan Timur (Kaltim).
Selain IDI, lanjut Yosephine, Dinas Pendidikan juga turut serta memberikan edukasi ke sekolah-sekolah terpilih. Menurutnya, anak usia sekolah dasar merupakan kelompok usia rentah terhadap kecelakaan dan cedera.
Tingginya aktivitas fisik dan rasa ingin tahu yang besar pada anak- anak sering kali menjadi faktor penyebab utama.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) 2021, sebanyak 3,1 persen anak usia 5-14 tahun mengalami cedera, dengan angka tertinggi terjadi pada anak laki- laki.
Kurang dari 4 Menit Program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka yang dinisiasi pihaknya pun sebagai upaya Hansaplast dalam mewujudkan kesadaran masyarakat, terutama anak mengenai pentingnya edukasi perawatan luka sejak dini.
“Jutaan cedera ringan terjadi setiap tahunnya, dan pertolongan pertama yang tepat adalah cara terbaik untuk melindungi terhadap kemungkinan infeksi pada luka. Itulah sebabnya, Hansaplast memiliki misi sosial global untuk mengedukasi 200.000 anak di seluruh dunia tentang pertolongan pertama dan perawatan luka sampai dengan akhir tahun 2025,” tambahnya.
Di Indonesia, lanjut Yosephine, komitmen tersebut diwujudkan melalui Anak Siaga Hansaplast (ASH) yang telah diadakan sejak tahun 2015.
“ASH ini merupakan program edukasi mengenai pertolongan pertama pada luka (P3K pada luka) kepada anak-anak usia sekolah di Indonesia,” kata Yosephine.