Ilustrasi.
Sumber :
  • Istimewa

Dugaan Mark Up Impor Beras, Ekonom Singgung Risiko Krisis Pangan

Rabu, 17 Juli 2024 - 08:45 WIB

Pada akhirnya, lanjut dia, dampak perubahan iklim akan membuat produktivitas agraria dalam negeri menurun.

Menurutnya imbas dari fenomena perubahan iklim tersebut akan membuat pemerintah kembali membuka keran impor.

“Akhirnya produktivitas dari dalam negeri, misalnya untuk agraria menurun, itu yang membuat tahun lalu dan mungkin juga awal tahun ini kita melakukan impor beras," pungkas dia.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto saat membeberkan data rata-rata harga yang dikenakan (Bulog)untuk beras seharga 660 dolar AS per ton cost, insurance, and freight (CIF).

Hari Purwanto melanjutkan, Bulog juga mengimpor beras dengan harga rata-rata 655 dolar AS /MT CIF Indonesia. Hal ini, kata Hari Purwanto, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret tahun 2024.

“Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pada Maret 2024 RI sudah mengimpor beras sebanyak 567,22 ribu ton atau senilai 371,60 juta dolar AS Berarti Bulog mengimpor beras dengan harga rata-rata 655 dolar AS per MT CIF Indonesia,” ucapnya 

Sementara itu, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan juga membeberkan perhitungannya soal kerugian negara yang ditimbulkan apabila mark up terjadi pada impor beras tahun 2023 dan bulan Januari-April 2024 yang mencapai 4,83 juta ton. 

Berita Terkait :
1
2
3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:29
01:59
02:03
05:20
01:26
03:05
Viral