- Istimewa
Sekjend DPP PMPI, Wahib Ahmad Sampaikan Prinsip Kolaborasi dalam Meneropong Indonesia Emas
tvOnenews.com - Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju. Namun, potensi ini tidak akan tercapai tanpa adanya upaya serius untuk berdamai dengan alam dan lingkungan.
Hal itu disampaikan Sekjend DPP PMPI Wahib Ahmad yang menekankan pentingnya prinsip kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Hal ini mencakup pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, serta upaya konservasi yang lebih intensif. Dengan memprioritaskan keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan, kita dapat mencapai kestabilan yang diperlukan untuk memajukan bangsa," ungkap Wahib, Minggu (21/07/2024).
Menurut Wahib, kolaborasi adalah kunci untuk mencapai kemajuan. Wahib menggarisbawahi bahwa kolaborasi antara berbagai pihak—termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat—dapat menciptakan sinergi positif yang mempercepat pembangunan.
"Dengan bekerja bersama, kita dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini, seperti kesenjangan sosial, masalah infrastruktur, dan pengangguran. Kolaborasi juga dapat membantu menciptakan inovasi yang dibutuhkan untuk bersaing di kancah global," jelasnya.
Selain itu, ia menekankan peran pemuda sebagai tulang punggung bangsa. Wahib Ahmad percaya bahwa kolaborasi di antara pemuda sangat penting untuk mencapai Indonesia Emas. Pemuda harus aktif terlibat dalam berbagai bidang, mulai dari ekonomi, politik, hingga sosial. Mahasiswa, dengan semangat kritis dan idealisme mereka, memiliki peran penting dalam mengawasi dan memberikan masukan terhadap kebijakan pemerintah.
"Kritikan yang konstruktif dari mahasiswa dapat menjadi pendorong bagi perubahan yang lebih baik. Pemuda memiliki energi dan semangat yang harus diarahkan pada kegiatan yang produktif. Kolaborasi antar pemuda, baik melalui organisasi kepemudaan, komunitas kreatif, maupun start-up, dapat mendorong inovasi dan perubahan positif," tambahnya.