- Istimewa
25 Tahun LMND: Pendidikan Dan Kesehatan Perlu Perbaikan Menuju 100 Tahun Indonesia Merdeka
Selain itu perwakilan Kemenpora juga menyampaikan harapannya agar organisasi nasionalis tersebut terus terlibat dalam pembangunan bangsa.
“Pemerintah selalu mengharapkan keterlibatan masyarakat dalam upaya pembangunan bangsa kedepan. Untuk itu saya mengharapkan agar LMND, juga organisasi mahasiswa lainnya agar terus menjalin sinergitas dengan pemerintah, sehingga harapan-harapan kita tentang Indonesia emas dapat terwujud," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum LMND, Muhammad Asrul, dalam awal sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah harus serius dalam pembangunan manusia Indonesia. Indonesia diperhadapkan pada situasi dimana usia angka produktif penduduknya sekitar 70,72 % yang didominasi oleh milenial dan Gen Z. Namun disisi lain angka pengangguran generasi Z sebesar 9,89 Juta.
"Selain tingkat pengangguran, persoalan angka putus sekolah disetiap jenjang pendidikan juga menjadi persoalan tersendiri. Belum lagi persoaln stunting, Bayi meninggal setiap tahun 7.000 akibat kelainan jantung serta kurangnya tenaga dokter di Indonesia, dimana rasio perbandingan per 1000 penduduk yakni 0,71 persen. Kekurangan tenaga dokter menurutku disebabkan oleh biaya pendidikan dokter begitu mahal dan kurangnya perguruan tinggi membuka jurusan/fakultas kedokteran dibeberapa daerah di Indonesia," kata Asrul.
Pembangunan Manusia tidak bisa dipisahkan dari pembangunan Indonesia.
"Sejatinya pembangunan manusia harus disandarkan pada tujuan berbangsa dan bernegara yakni melindungi segenap tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian dunia dan keadilan sosial," ujarnya
“Dalam catatan LMND, pendidikan nasional masih banyak menemui persoalan seperti kualitas SDM yang masih jauh dari negara-negara maju dan berkembang lainnya serta akses pendidikan yang belum merata terlebih di Indonesia Timur ditambah kita telah memasuki era disrupsi teknologi, hal ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan," imbuh Asrul.