Sunnah-sunnah dalam Mandi Junub.
Sumber :
  • freepik

Sunnah-sunnah dalam Mandi Junub

Kamis, 25 Juli 2024 - 19:09 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Mandi junub wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang memiliki hadas besar.

Kata Ustaz Abdul Somad, syarat sah mandi junub adalah seluruh tubuh terkena air.

"Semua basah, sah," jelas Ustaz Abdul Somad, dikutip tvOnenews.com pada Kamis (25/7/2024).

Dengan basahnya seluruh tubuh dan diawali dengan niat kata Ustaz Abdul Somad, maka itu sudah mandi junub.

"Kalau cerita rukunnya saja yang penting semua basah," katanya.

Namun jika ingin sempurna kata Ustaz Abdul Somad, sebaiknya ikuti tahapan-tahapannya.

"Pertama kali basuh tangan," jelasnya.

Setelah itu, kata Ustaz Abdul Somad, basuhlah kemaluan dengan air yang suci dan mensucikan.

Kemudian kata Ustaz Abdul Somad lanjutkan dengan berwudhu.

Setelah itu, kata Ustaz Abdul Somad basahi sedikit demi sedikit bagian tubuh dan lanjutkan ke bagian yang lainnya.

"Basahi kaki sebelah kanan, sampai ke mata kaki, sampai ke betis, sampai ke lutut, sampai ke pinggang, sampai ke perut, sampai basah," ujarnya.

Namun ternyata ada juga sunnah dalam mandi junub yang dapat dilakukan oleh setiap Muslim.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah.Berikut penjelasannya.

1. Membasuh tangan hingga tiga kali.

2. Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan.

3. Berwudhu dengan sempurna.

4. Mengguyur kepala sampai tiga kali, bersamaan dengan itu melakukan niat menghilangkan hadas besar.

5. Mengguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan badan sebelah kiri juga tiga kali.

7. Menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali.

8. Menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya).

9. Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan dari menyentuh kemaluan, kalau pun tersentuh, sebaiknya berwudhu lagi. 

Mandi Jubub Wajib, Ini Dalilnya

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكٰرٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا

Yā ayyuhal-lażīna āmanū lā taqrabuṣ-ṣalāta wa antum sukārā ḥattā ta‘lamū mā taqūlūna wa lā junuban illā ‘ābirī sabīlin ḥattā tagtasilū, wa in kuntum marḍā au ‘alā safarin au jā'a aḥadum minkum minal-gā'iṭi au lāmastumun-nisā'a falam tajidū mā'an fa tayammamū ṣa‘īdan ṭayyiban famsaḥū biwujūhikum wa aidīkum, innnallāha kāna ‘afuwwan gafūrā(n).

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mendekati shalat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk sampai kamu sadar akan apa yang kamu ucapkan dan jangan (pula menghampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu (saja) sehingga kamu mandi (junub). Jika kamu sakit, sedang dalam perjalanan, salah seorang di antara kamu kembali dari tempat buang air, atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapati air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci). Usaplah wajah dan tanganmu (dengan debu itu). Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.

 

Wallahu’alam

(put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:04
04:11
07:10
12:11
02:34
01:03
Viral