Menghubungkan Danau Toba hingga Selat Malaka, sungai Asahan menjelma sebagai salah satu sumber air utama masyarakat Sumatra Utara..
Sumber :
  • Istimewa

Energi Berkelanjutan Dari Sungai Asahan

Rabu, 7 Agustus 2024 - 21:22 WIB

tvOnenews.com - Menghubungkan Danau Toba hingga Selat Malaka, sungai Asahan menjelma sebagai salah satu sumber air utama masyarakat Sumatra Utara. Selain menyimpan sejumlah historis penting, Asahan telah menjadi penyedia sumber energi bersih di provinsi itu. 

Sungai dengan panjang 147 kilometer itu mengaliri air dari Danau Toba, melewati Porsea di Kabupaten Toba dan berakhir di Tanjung Balai. Di samping sebagai spot Arung Jeram terbaik ketiga di dunia, energi dari sungai Asahan telah mendukung roda perekonomian di daerah sekitar.

Selama puluhan tahun, aliran sungai ini juga telah menghasilkan energi bersih berupa pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk mendukung operasional pabrik peleburan aluminium milik PT Indonesia Asahan Aluminium atau INALUM. Pemerintah memberi nama pembangkit itu dengan sebutan Sigura-gura. 

BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) bersama Inalum sebagai pengelola PLTA Bendungan Tangga berkomitmen untuk terus merawat sungai Asahan agar dapat terus lestari bagi generasi Indonesia selanjutnya.

Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf menyampaikan sungai Asahan menjadi sumber energi terbarukan yang amat penting bagi masyarakat dan seluruh biota di Sumatra Utara. Inalum juga telah mendapat manfaat yang amat besar bagi kelangsungan proses pengolahan mineral bauksit.

"Sungai Asahan terus menopang energi bersih untuk mendukung operasional perusahaan. Kami tentunya akan terus menjaga sungai Asahan ini, dan proaktif mengajak seluruh masyarakat untuk ikut proaktif melestarikannya agar manfaatnya dapat dimanfaatkan oleh lintas generasi," katanya.

PLTA Bendungan Tangga ini berada 200 meter di bawah permukaan tanah dengan kapasitas 286 Megawatt. Pembangkit ini memanfaatkan teknologi generator dan turbin peninggalan Jepang. 

Teknologi dari Negeri Matahari terbukti tidak menimbulkan masalah sehingga belum ada pula alasan untuk mengganti teknologi itu dengan yang lain.

Dalam praktiknya, pembangkit ini diizinkan beroperasi pada saat elevasi atau ketinggian air di Danau Toba minimum 902,4 meter dari permukaan laut (mdpl) dan maksimum 905 mdpl. Jika debit air meninggi, maka perlu dilakukan pelepasan atau pembuangan air. Sementara jika debit air berkurang, Inalum bersama stakeholder segera mengambil tindakan untuk menjaga volume air di bendungan.

Standar ketat yang diterapkan dalam operasional maupun pemeliharaan membuat Inalum terus dapat memanfaatkan energi secara berkelanjutan dari aliran sungai tersebut. 

Bahkan, proses rilis air dari sungai asahan memikat wisatawan mencoba destinasi Arung Jeram.

"Arung Jeram dari sungai Asahan telah menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Setelah beroperasi lebih dari 40 tahun, Bendungan Tangga terus memberikan dampak positif pada sektor ekonomi dan sosial masyarakat sekitar. Termasuk menarik minat turis untuk berwisata," katanya.

MIND ID menghadirkan experience booth terkait Bendungan Tangga dalam ajang Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) Ke-2 tahun ini. Booth tersebut ditujukan agar publik dapat merasakan pengalaman dan mengenal lebih dekat tentang bendungan penghasil energi bersih ini.  

Festival Lingkungan Hidup yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini digelar pada 8-11 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center Hall A & B, Jakarta Pusat.(chm)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral