- Kolase tvOnenews.com | YouTube/Uya Kuya TV
Teman Dekat Eky Ungkap Kondisi Helm Pasca Kejadian, Fransiskus: Helm Hancur Tinggal Busa Saja
tvOnenews.com - Teka-teki kematian Eky dan Vina pada tahun 2016 lalu masih menyisakan tanda tanya besar. Kronologi mengenai kejadian yang dialami keduanya pun kini punya beberapa versi berbeda, pasca Dede mengakui jika dirinya memberi keterangan palsu pada 8 tahun lalu.
Ada versi yang menyebut jika Eky dan Vina adalah korban pembunuhan dari geng motor. Namun, ada juga versi lain yang mengatakan jika kematian mereka berdua adalah murni karena kecelakaan.
Masyarakat juga dibuat bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi dulu. Bahkan, kini opini masyarakat pun bak terbagi menjadi dua kubu, yakni mereka yang percaya pada pernyataan Dede dan ada pula yang yakin jika Iptu Rudiana, ayah Eky, sudah menyatakan sesuatu yang benar.
Rumor-rumor tentang kematian Eky pun mulai berkembang di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya adalah mengenai putra sulung Rudiana itu yang masih hidup.
Namun, rumor itu dibantah oleh salah satu teman dekat Eky, yakni Fransiskus Marbun. Fransiskus adalah teman satu tongkrongan Eky, di mana keduanya biasa kumpul-kumpul di warung dekat SMA 4 atau yang biasa disebut Warpat.
Fransiskus menyatakan, jika ia melihat sendiri mayat temannya itu saat disemayamkan di dalam ruang mayat. Lewat video di kanal YouTube Uya Kuya, ia juga mengungkapkan kondisi terakhir helm yang dikenakan Eky saat malam naas tersebut.
Sebelumnya, pria itu pernah mengatakan kepada Dedi Mulyadi di kanal YouTube mantan bupati Purwakarta tersebut, jika helm yang dikenakan Eky saat kejadian tadi adalah milik Fransiskus.
"Sepatu punya saya, helm punya saya," ujar Fransiskus kepada Dedi Mulyadi seperti dikuti tvOnenews.com, Senin (12/8/2024).
Dalam wawancaranya dengan Uya Kuya, Fransiskus menjelaskan lebih lanjut soal kondisi terakhir helm full face yang dikenakan Eky di malam kejadian tersebut. Dalam pernyataannya, Fransiskus menyebut jika bagian bawah helm yang menutupi area sekitar dagu dan mulut sudah hancur.
Namun, meski ada bagian yang hancur dari helm tersebut, Fransiskus tidak melihat atau pun menemukan patahan helm tadi di sekitar TKP kejadian.
"Bagian kerasnya (helm) hancur, bagian mulut (helm) tinggal busanya doang. Patahannya juga kelihatan lah, tapi gak ada patahannya di lokasi (TKP). Itu (patahannya) agak gede, lho," ujar Fransiskus kepada Uya Kuya.
Kondisi helm full face yang dikenakan Eky pasca kejadian (kiri). Sumber: YouTube/Uya Kuya TV.
Pemilik saluran YouTube Uya Kuya TV itu lantas bertanya soal kemungkinan apa yang menyebabkan bagian keras dari helm full face tadi bisa sampai hancur. Fransiskus pun menjawab jika kemungkinan saja karena benturan keras.
"Itu keras banget helmnya yang saya tahu. Kalau dibilang pecah, mungkin tabrakan keras banget," ucap Fransiskus.
Uya lantas bertanya kembali tentang kemungkinan helm itu dihancurkan menggunakan tangan, "Bisa gak helm itu dihancurin pakai tangan?"
"Gak bisa, sih, kalau pake palu gitu," jawab Fransiskus.
"Jadi helm itu gak mungkin bisa dihancurin orang pakai tangan, pakai batu gitu?" tanya Uya Kuya lagi.
"Mental pasti (karena helmnya keras)," jawab Fransiskus.
Penggunaan helm full face tadi diduga oleh Fransiskus sebagai salah satu penyebab luka di bagian kepala Eky. Sebab, jika dikenakan, helm full face menutupi bagian dagu, pipi, hingga kepala bagian atas. Namun, tidak menutupi kepala bagian belakang hingga leher.
"Helm itu kalau dipakai, belakangnya agak ngangkat ke atas. Jadi, bagian kepala segini (bagian kepala dan leher belakang) itu kebuka," ujar Fransiskus.
Ia juga sempat melihat jika saat jenazah Eky sedang dimandikan, masih ada darah yang keluar dari kepala bagian belakangnya.
"Saat dimandiin, darah masih keluar terus dari bagian belakang kepalanya," terang Fransiskus. (ism)