- IST
Video Viral Dosen Aniaya Ketua BEM UNY, Ini Faktanya
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Panitia Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Tahun 2024, Arwan Nur Ramadhan meluruskan informasi yang sempat viral dalam satu Minggu terakhir.
Menurutnya, tuduhan bahwa dirinya melakukan penganiayaan terhadap Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UNY, Farras Raihan tidak benar. Walaupun kata dia, videonya terlanjur viral tapi kejadian yang sebenarnya tidak demikian.
Arwan Nur Ramadhan menegaskan, bahwa pada waktu itu dia hanya sekedar mau mengambil pengeras suara yang dipegang Farras Raihan, karena suaranya provokatif dan menganggu kegiatan pemulangan mahasiswa baru ke fakultas dalam kegiatan PKKMB Tahun 2024. Namun kata dia, dalam video yang sudah viral itu pada saat dia hendak mengambil pengeras suara tersebut agar kegiatan provokatif segera dihentikan karena sudah menganggu kelancaran dalam pemulangan mahasiswa baru ke fakultas.
"Saya diframing ke berbagai media seolah-olah sedang memukul Farras Raihan. Padahal kejadian aslinya saya hendak mau mengambil pengeras suara yang sedang dipegang dia, karena dia melakukan tindakan provokatif saat kegiatan PKKMB 2024 berlangsung dan menganggu kegiatan," ujar Arwan Nur Ramadhan kepada awak media di Yogyakarta, Kamis (15/08/2024).
Lebih lanjut, Arwan Nur Ramadhan mengaku sangat menyayangkan Farras Raihan mahasiswanya sendiri, tegas memfitnah telah melakukan penganiayaan. Apalagi sampai menyebarkan video yang faktanya hanya sekedar hendak mengambil pengeras suara, bukan memukul atau mencekik. Bahkan dia bersumpah di depan para jurnalis yang hadir, sama sekali tidak memukul atau mencekik.
Oleh karena itu, Dosen Departemen Pendidikan Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY itu, pada hari Rabu (14/08/2024) kemaren sudah memberikan klarifikasi secara langsung kepada Irjen Kemendagri yang datang langsung ke kampus UNY. Dia menyampaikan semua fakta di lapangan, dan menyertakan semua bukti yang dia punya serta kronologis kejadian.
"Saya sebagai dosen tidak mungkin punya niat ingin memukul mahasiswa sendiri, sekali lagi saya tegas itu bukan pemukulan atau pencekikan tapi hendak mengambil pengeras suara. Saya sudah sampaikan semua fakta tersebut beserta bukti yang saya punya kepada Irjen Kemendikbudristek RI kemaren," tegasnya.