- Istimewa
Jalin Keintiman Nusantara Melalui Hobi Sejarah
tvOnenews.com - Ketika akarnya kuat, tidak ada alasan untuk takut pada angin. Adalah sebuah kemustahilan dalam membangunkontribusi generasi, tanpa adanya pemahaman tentang asal muasal mereka berada. Memaknai perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-79 dengan semangat ‘Nusantara Baru, Indonesia Maju’, sebuah obrolan ringan hadir bersama Ahmad Nowmenta Putra.
Pria dibalik channel edukasi sejarah bertajuk ‘Keep History Alive’ yang mengemas wawancara peristiwa secara mendalam bersama para pelaku sejarah ini dijumpai di sela-sela acara di Universitas Trisakti, Jakarta.
Menurut Nowmenta, meski bersifat empiris yang kemudian kerap melahirkan multi perspektif, namun ada benang merah dalam sebuah sejarah yang dapat dijadikan pegangan; yaitu tentang kegigihan dan perjuangan hidup leluhur dalam memperjuangkan kehidupan yang bisa kita nikmati hingga sekarang. Ada kebanggaan dan pengetahuan tentang siapa kita dan pada akhirnya bisa memupuk jiwa nasionalisme yang diwujudkan dalam kontribusi positif.
Berkutat di dunia perbankan pada entitas BUMN, Penulis Buku Jejak Sang Ajudan Sebuah Biografi Pierre Tendean Ini juga memiliki ketertarikan pada dunia sejarah. Melalui Channel YouTube Keep History Alive yang menayangkan pendalaman kisah sejarah bersama keluarga pahlawan, tokoh bangsa, serta sejumlah saksi hidup, Nowmenta memanfaatkan media informasi populer untuk mengedukasi masyarakat.
“Bertumbuhnya teknologi menjadi ceruk dimensi yang semakin dalam, karena akses informasi menjadi tak terbatas dan membutuhkan filter.Karena itulah ikhtiar yang dilakukan ini diharapkan mampu menjembatani kebijaksanaan dalam menelaah fakta sejarah melalui beberapa perspektif. Serta menjadisumbangsih yang nyata untuk menguatkan pondasikebangsaan pada generas”, ujarnya dalam wawancara.
Lebih dalam menurutnya menghadapi bonus demografi yang kerap digaungkan, harus disertai denganmewujudkan pemeliharaan budaya yang konsisten dankebanggan akan jati diri melalui materi sejarah. Bonus demografi yang akan terjadi kelak dapat menjadi peluang atau langkah kebangkitan dalam memelihara kegiatan yang berhubungan dengan kearifan lokal bangsa kita.
“Sehingga diharapkan pembangunan yang terjadi bukan hanya berorientasi pada kemakmuran ekonomi bagi rakyatnya saja tetapi juga mampu memperkuat peradaban manusia bersama dengan kearifan lokal yang ada. Pengejawantahan yang paling simple dan mudah dilakukan sehari-hari misalnya dengan memasukkan wastra nusantara dalam berpakaian di setiap momentum”, tutupnya.(chm)