Industri Migas telah memberikan sumbangsih yang besar bagi ketahanan energi nasional dan pembangunan bangsa..
Sumber :
  • Istimewa

Siapa Bilang Ambles? Ini Sumbangsih Industri Hulu Migas Untuk HUT ke-79 RI Untuk Ketahanan Energi Nasional

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 12:00 WIB

Keenam, industri Hulu Migas turut berkontribusi dalam upaya mengurangi emisi karbon. Industri hulu migas telah meluncurkan 6 inisiatif untuk pengurangan karbon. Selain program CCS, Energy management, Zero Routine Flaring dan lain-lain.

“Setiap tahunnya  industri hulu migas menargetkan penanaman  2  juta  pohon  dan sejak  diluncurkannya renstra  IOG  4.0  pada tahun 2020 telah menanam 8.5 juta pohon,” ujarnya.

Hudi mengakui, masih ada tantangan yang dihadapi oleh industri migas kedepan berupa ketertinggalan produksi migas  kita  dari  target  yang  ditetapkan. Selain itu kita memiliki gap yang sangat signifikan yang harus kita jembatani untuk mencapai target produksi Long Term Plan 1 juta BOPD dan 12 BSCFD.

“Untuk tahun 2024, dari target produksi minyak LTP sebesar 709.000 BOPD, produksi baru mencapai 579.000   BOPD, artinya terdapat kekurangan sebesar 130.000 BOPD  yang  perlu  kita  atasi. Sedangkan untuk gas, target LTP untuk tahun 2024 adalah  6.736 MMSCFD,  tetapi  produksi  saat  ini hanya mencapai 5.334 MMSCFD, mengakibatkan selisih sebesar 1.402 MMSCFD yang masih perlu diisi,” kata dia.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Hudi menekankan pentingnya kolaborasi antara para stakeholder industri migas. 

“Mindset kolaborasi dalam melakukan pekerjaan transformasi  ini sangat penting, karena memang  kita harus bergerak secara bersama-sama untuk satu tujuan sehingga tidak bisa tidak, kita harus berkolaborasi. Sikap ego sektoral dan silo mentality hanya akan menjauhkan kita dari pencapaian target bersama,” kata dia.

Apalagi di tahun-tahun ke depan, ada sejumlah target yang harus dicapai oleh industri migas, yaitu peningkatan Investasi sebesar US$16,1 miliar atau Rp. 242 Triliun atau naik17% dibandingkan tahun 2023 yang lalu, yang  tercatat  sebesar US$13.7 miliar atau sebesar Rp. 206 Triliun. Kemudian peningkatan kegiatan pemboran pengembangan  secara masif. Pada tahun 2024 ini ditargetkan mampu mencapai 932 sumur, atau naik sebesar 388% dari realisasi tahun 2020 yang hanya mencapai 240 sumur.

Berita Terkait :
1 2
3
4 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral