- Istimewa
Gen-Z di Era Digital, Miliki Perhatian Pendek tapi Peduli pada Isu Sosial
tvOnenews.com - Generasi Z (Gen-Z) merupakan generasi yang lahir antara tahun 1997-2012, setelah Generasi Milenial dan sebelum Generasi Alpha. Mereka generasi pertama yang lahir di era digital, dan tumbuh dengan akses internet dan teknologi sejak usia dini. Gen-Z juga disebut sebagai ”Digital Native” atau warga asli digital dan ”Zoomer”.
”Tumbuh dengan teknologi digital, Gen-Z dipercaya sebagai generasi yang familiar internet, media sosial, dan perangkat pintar. Selain itu mereka juga melek teknologi, multitasking, memiliki perhatian pendek namun peduli pada isu sosial,” tutur Pengawas SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Dermawati dalam webinar literasi digital di Kabupaten Lampung Utara, Sabtu (24/8).
Mengusung tema ”Pendidikan Karakter Gen-Z di Era Digital”, diskusi online untuk segmen pendidikan yang diikuti siswa dan tenaga pendidik dengan menggelar nonton bareng (nobar) itu, diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung.
Dermawati mengatakan, paparan teknologi merupakan salah satu tantangan pendidikan karakter di era digital. Paparan itu bisa berupa dampak positif dan negatif dari penggunaan teknologi, maupun ketergantungan pada perangkat digital dan media sosial.
”Tantangan lain, yaitu adanya informasi berlebih yang mengharuskan seseorang bisa memilah informasi yang benar dan berguna. Lalu, tantangan risiko terpapar konten negatif dan hoaks, serta budaya instan. Dampak dari budaya instan terhadap karakter, mencakup kesabaran, kerja keras, dan tanggung jawab,” jelas Dermawati dalam diskusi virtual yang dipandu moderator Firdha itu.
Adapun strategi pendidikan karakter Gen-Z, menurut Dermawati, yaitu pendekatan teknologi, menggunakan media digital dan platform online sebagai alat pembelajaran karakter, maupun edukasi tentang jejak digital dan konsekuensinya. Selain itu, juga harus melibatkan orang tua dan guru, serta dukungan program sekolah.
”Peran orang tua dan guru dalam membimbing dan mengawasi penggunaan teknologi, membentuk aturan penggunaan teknologi yang sehat di rumah dan sekolah. Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum dan aktivitas ekstrakurikuler hingga mengadakan workshop dan seminar tentang etika digital,” tutup Dermawati di hadapan pelajar yag mengikuti nobar diskusi dari sekolah masing-masing.