- Istimewa
Agar Akun Medsos Aman: Hindari Godaan Link Phising dan Judi Online
tvOnenews.com - Era digital tak cuma membuat siswa sekolah jadi makin mudah mengakses materi pelajaran. Keberadaan beragam aplikasi digital juga membuat proses belajar lebih menarik dan menantang. Tak terkecuali, aplikasi bercorak gaming yang mengajak siswa belajar dan bermain.
”Tetapi, hati-hati, banyak game yang berujung ke judi online. Ini yang mesti dihindari dan jangan tertarik mendekati. Kalau kecanduan, risikonya bisa menguras harta dan mengancam masa depan siswa,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali, I Gusti Putu Ngurah Dharma Utama, dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar di Tabanan, Sabtu (24/8).
Mengusung tema ”Nobar Digital Safety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial”, diskusi virtual yang membidik siswa dan tenaga pendidik sebagai peserta ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali.
Ngurah Dharma menambahkan, praktik bertaruh permainan dan olahraga dengan menggunakan media internet (judi online) memang kian marak. Bentuk perjudian ini berlangsung di platform digital, seperti situs web atau aplikasi seluler, tempat pengguna dapat berpartisipasi dalam berbagai jenis aktivitas perjudian dari jarak jauh.
”Karena berdampak sangat negatif, ancaman judi online mesti ditanggulangi bersama secara kolaboratif oleh siswa, guru, dan orang tua di rumah. Jangan sampai lengah dan kecolongan. Ketiga pihak harus selalu waspada,” jelas Ngurah Dharma.
Terkait tema webinar, selain urgensi mewaspadai judi online, kreator konten Danin Sibillo menyebut beberapa hal penting yang mesti dijaga saat mengakses game dan media sosial. Pertama, jangan sembrono membagi data pribadi, yang seringkali diminta saat kita hendak mengakses.
”Tak sedikit link permainan yang sampai minta ke orang yang mau mengakses untuk selfie dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk) atau NIK (Nomor Induk Kependudukan), bahkan nama ibu kandung. Itu mesti dihindari. Kalau perlu, langsung blokir saja,” saran Danin Sibillo, berbagi tips keamanan di ruang digital.
Itu saja belum cukup. Menurut Danin, kita juga jangan malas meng-update dan mengganti PIN maupun password akun media sosial secara berkala. Ini membuat penjahat yang suka menggoda dengan link phising berpikir keras.
”Karena para penjahat terus belajar, kita tentu tidak boleh malas. Kita juga jangan berhenti belajar tren skill keamanan digital, agar tidak mudah mereka kerjai,” pesan Danin Sibillo dalam webinar yang dipandu moderator Azka Said.
Webinar berlangsung semarak, diikuti ratusan pelajar dan tenaga pendidik yang menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing. Sejumlah sekolah peserta nobar, di antaranya SMP Negeri 1, 2, 3, 4 dan 5 Tabanan, SMP Negeri 1, 2, 3 Kediri-Tabanan, SMPN 1 Kerambitan, SMPN 2 Selemadeg, SMPN 2 Panebel, dan SMP Negeri 1 Pupuan.
Dari perspektif berbeda, musisi Rio Alief mengingatkan, setelah semua bisa ditapis keamanannya saat mengakses lewat akun media sosial, biasakan cek dan verifikasi semua informasi. Di sini, guru juga mesti aktif dan bijak membantu siswa.
”Guru sangat membantu memverifikasi saat siswa mengakses dunia digital, agar tidak salah pilih. Kenapa? Selain menawarkan beragam manfaat, ancaman game yang ternyata berujung judi online terbukti membuat siswa sering jadi kecanduan dan lupa belajar,” pungkas Rio Alief.
Untuk diketahui, nobar webinar seperti digelar di Tabanan ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.(chm)